Foto: Proyek Pembangunan pengelohan air limbah domestik terpusat ( spal-dt) dan perpipaan di kelurahan Pabuaran kecamatan Walantaka kota Serang Banten |
KOTA SERANG, PENASULTAN.CO.ID - Pemerintah Kota Serang Melalui Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang DPUPR kota serang, Sedang Mengerjakan Proyek Pembangunan pengelohan air limbah domestik terpusat ( spal-dt) dan perpipaan di kelurahan Pabuaran kecamatan Walantaka kota Serang Banten dalam pelaksanaan nya di duga Abaikan (K3) keselamatan dan kesehatan kerja dan minimnya pengawasan
Pasalnya pantauan Awak media online penasultan.co.id di lokasi proyek Kamis,(13/07/2023) terlihat para pekerja yang tanpa dilengkapi alat pelindung diri (APD) atau kesehatan dan keselamatan kerja ini diduga kernakan minim nya pengawasan dari dinas PUPR kota Serang dan ketua pokmas ( kelompok masyarakat)
Padahal beberapa kali Awak media mendatangi ( monitoring) kelokasi namun belum pernah ketemu yang namanya pengawas konsultan dan kelompok masyarakat ( pokmas) .
Di temui dilokasi proyek pembangunan ipal petukang yang tidak mau disebut identitas
Mengatakan pokmas, konsultan pengawas tidak kesini kalau untuk APD tidak di kasih sama ketua pokmas.
" Ketua kelompok masyarakat mah tidak kesini kang , apa lagi konsultan pengawas nggak tahu sepatu nya juga gantian nih.ucapnya singkat.
Dok. PIP |
Sementara itu di tempat terpisah ketua kelompok masyarakat (pokmas) Sentani saat di konfirmasi terkait K3 melalui pesan singkat WhatsApp mengatakan
Panas komandan di pakenya tidak mau di pake bos ku.
" Itu Alat pelindung diri nya baru, masih di rumah.
Namun saat di pertanyakan terkait k3 tidak di pakai
"Siap perintah nanti saya omong petukang. Katanya.
Sekedar informasi proyek pembangunan ipal dan perpipaan yang di biayai oleh DAK anggaran tahun 2023 dengan nilai kontrak: 548.329.000 volume kegiatan: 1 paket
Waktu pelaksanaan: 120 hari kalender
Lokasi kegiatan: Lingkungan cipugur RT/RW 01/01 pelaksana kegiatan: KSM Sumur gede kelurahan Pabuaran, Diduga Dalam pelaksanaanya bermasalah, untuk itu kepada dinas terkait agar lebih serius dalm mengawasi program ini.
Reporter: DIN,TIS
COMMENTS