PENASULTAN.CO.ID, SERANG - Beberapa orang tua di petir mengeluhkan iuran atau sumbangan sekolah yang diduga pungutan liar (pungli) di salah satu sekolah dasar negeri (SDN) Sindang Sari Petir, untuk pembelian sapu atau alat kebersihan sekolah, hal ini dikatakan Salah satu orang tua siswa berinisial IA (43) Menurutnya, sekolah negeri seharusnya bebas dari pembayaran tambahan karena di anggap ditanggung oleh pemerintah. Namun pada kenyataannya, orang tua dibebankan uang iuran tersebut, kata IA,
"Permasalahannyakan ini sekolah negeri, itu kan gratis dari pemerinrtahnya, kenapa ada uang kas lagi? Terus kalau ada guru yang pensiun atau keluar dari sekolah itu katanya ada uang kadeudeuh (uang hadiah-red), seikhlasnya, tapi ada angka minimal yang ditentukan,"ucap IA Kamis, (21 /09/2023).
Lanjut kata IA" saya ini tukang ojeg di pasar petir kadang kadang dapat kadang nggak, ini anak minta uang 15 ribu rupiah harus ada untuk iuran beli sapu satu orang satu, pas kebetulan lagi nggak ada, ya akhirnya saya pinjem sama tetangga 10 ribu Untung ada yang kasih kalu gak gimana?, keluhnya.
Sementara itu Di temui di ruangan guru Titin selaku kepsek SDN Sindang Sari petir saat dikonfirmasi mengatakan dirinya tidak tahu ada pungutan seperti itu,
" Ada apa ya pak, terkait pungutan itu saya tidak mengetahui nya bener aja, Coba tanyakan sama guru kelasnya tuh, ucapnya singkat.
Ditemui guru kelas yang tidak mau di sebutkan identitasnya, dirinya berkilah soal pungutan tersebut, menurutnya itu hanya inisiatif murid murid saja bukan iuran, uang itu ngambil dari uang kas.
" itu bukan suruh guru, itu hanya inisiatif murid murid saja, ngambil nya juga dari uang kas, tadinya siswa itu pengen nya iuran 15.000 kata saya jangan itu kegedean, Coba 5000 saja, siswanya nggak mau itu tidak cukup kekecilan kata nya pak, dalihnya.
Masih kata guru kelas" uang juga yang megang bukan guru tapi siswa sendiri, itu juga banyak yang belum bayar, Awalnya pak mereka kalau mau nyapu itu selalu tidak kebagian sapunya, makanya mereka ada inisiatif sendiri untuk membeli peralatannya masing-masing, imbuhnya.
Di hubungi kasi ke siswaan Kusnendi melalui telepon selulernya mengatakan dirinya akan menghubungi pengawas sekolah nya,
" Apa , ya entar Saya Coba hubungi pengawas nya di situ biar jelas benar dan tidaknya biar tahu, besok di info kan ya, sebenarnya itu sudah di kaper dana bos, ujar Kusnendi.
Reporter: Sar/Soh/Tis
COMMENTS