KOTA SERANG, – Guna menuju ketahanan Pangan Kota Serang yang berkesinambungan, Pemerintah Kota Serang gelar kegiatan High Level Meeting Triwulan III untuk memperkuat sinergi kestabilan harga bahan pokok di Kota Serang, Rabu (18/10).
Kegiatan High level meeting Triwulan III tersebut diikuti oleh beberapa jajaran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Serang serta Kepala Bank Indonesia Banten dan unsur terkait,
Dalam sambutannya, Walikota Serang Syafrudin mengatakan, selain dipengaruhi dengan datangnya musim kemarau panjang atau kerap disebut El Nino yang terjadi pada bulan Agustus hingga saat ini, perayaan hari Besar Maulid Nabi Muhammad SAW juga cukup menimbulkan kenaikan beberapa komoditas baha pokok di masyarakat,
“Selain karena El Nino, perayaan hari besar Maulid Nabi Muhammad SAW yang menjadi tradisi di Kota Serang juga menjadi salah satu penyebab naiknya komoditas bahan pokok di Kota Serang” kata Syafrudin.
“Namun hal tersebut masih terkendali, pasalnya pada bulan agustus lalu, Kota Serang sudah mengalami musim panen sehingga dampak kenaikan komoditas bahan pokok tidak begitu signifikan” lanjutnya.
Syafrudin juga menambahkan selain dilakukannya pengendalian dengan melakukan Rapat Koordinasi, operasi psar murah juga sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Serang guna menstabilkan harga bahan pokok di pasar,
“Kita juga terbantu dengan Bappanas dari bulan April, Mei, Juni dan September, Oktober, November dibantu kurang lebih sekitar 950 Ton” ujar Syafrudin.
Adapun angka Inflasi per September pada tahun ini, Kota Serang berada di angka 2,09%.
Menambahkan hal serupa, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Banten, Imadudiin Sahabat menjelaskan dengan adanya koordinasi ini semakin mempermudah menyelaraskan berbagai program pengendalian inflasi daerah,
“Dengan koordinasi ini, kami bisa terus menyelenggarakan berbagai program, baik Operasi Pasar, Sidak, Pasar Lingkungan, Sentra Cabe Dampaknya ke Kota Serang ini sangat signifikan, biasanya selalu berada dinomor Dua Kota tertinggi Inflasi di Pulau Jawa, sekarang bahkan beberapa waktu kebelakang justru terendah” ungkap Imaduddin Sahabat.
Ia berharap kepada Pemerintah Kota Serang yang sebagai Kota Produsen meskipun ada sedikit lahan, namun sebagai Kota Konsumen sehingga harus pandai mengendalikan pasokan bahan pokok,
“Pemerintah Kota Serang saat ini sudah on the track, sekarang sudah melakukan kajian untuk membentuk BUMD pangan, nanti harapannya Kota Serang akan lebih terkendali karena kalau sudah ada BUMD segala hal sesuatunya bergerak cepat dan fleksibilitasnya cepat” tutupnya.
(HumasSetda/RED)
COMMENTS