Doc. Pembangunan Jalan rabat beton di Kampung Leuwiseeng yang diduga tidak sesuai spesifikasi. |
Serang — Pemerintah Desa Kadu Agung, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang - Banten, Sedang melaksanakan Kegiatan pembangunan jalan rabat beton di Kampung Leuwiseeng, dengan volume panjang 600 × Meter lebar, 3 meter × Tinggi 0,15 Meter melalui Anggaran Dana Desa (ADD) atau APBDes tahun anggaran 2024 yang menelan anggaran mencapai Rp 393.643.000 namun dalam pelaksanaannya Diduga Tidak Sesuai Spek, serta minim pengawasan.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya di media ini beberapa waktu lalu, Dari hasil pantauan penasultan.co.id di lokasi pembangunan jalan rabat beton terlihat jelas seperti penggunaan plastik cor hanya di pinggirnya saja, penumpukan agregat di tengah diduga mengurangi mutu kualitas beton, yang lebih parahnya ketebalan beton bervariasi, mulai dari 5 cm 8,5 cm sampai 14 cm hal ini tentu disinyalir pembangunan jalan tersebut tidak sesuai spesifikasi.
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Serang, Haryadi, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, mengatakan bahwa pihaknya telah menugaskan bidang pembangunan untuk datang ke lokasi.
"Hari ini sudah ada yang ke lokasi kang dari bidang pembangunan," Tulisannya Senin, 22/07/2024
Kendati demikian Haryadi, belum memberikan informasi dari hasil monitoringnya terkait pekerjaan di Desa Kadu Agung kepada Redaksi. Sementara Bidang Pembangunan Endang, saat dihubungi melalui WhatsApp dirinya tidak merespon.
Kemudian Tim penasultan.co.id mendatangi kembali pekerjaan Jalan rabat beton di Luwiseeng tersebut, terpantau pekerjaan yang baru saja selesai di kerjakan sudah banyak yang retak dan patah, padahal jalan itu belum digunakan.
Ditemui salah satu warga dilokasi yang namanya tidak disebutkan, dia menjelaskan bahwa konstruksi jalan tidak rata di bagian tengah jalan kondisinya tinggi, hal itu lah yang membuat jalan tersebut retak atau patah.
" Karena bagian sini di tengah itu tinggi kang mungkin itu yang bikin jalan mudah retak dan patah" ucapnya.
Dihubungi Pepen, selaku Tim Pelaksana Kerja (TPK) Desa Kadu Agung, soal kondisi jalan banyak yang retak dan patah Ia mengaku belum ngecak lagi, dirinya berdalih bahwa sebelum di lalui kendaraan mobil kondisi jalan belum ada yang retak atau patah,
"Belum ngecek lagi, kemarin itu sama pak haji konsultan dan pihak kecamatan di hari Senin, waktu itu belum di lalui kendaraan mobil jalannya belum ada yang retak, coba nanti saya cek lagi," katanya.
Sementara itu Awak media mencoba menghubungi Kepala Desa Kadu Agung Sueb, guna konfirmasi perihal pekerjaannya, namun sangat di sayangkan seperti biasanya pejabat publik yang satu ini selalu tidak merespon terkesan alergi terhadap wartawan.
Untuk itu kepada instansi pemerintah terkait agar segera melakukan pemeriksaan terhadap pembangunan jalan ini, karna mengingat pembiayaan pembangunan jalan tersebut dibiayai oleh pajak rakyat.
[Amin/Aang]
COMMENTS