Program Sistem Pengelolaan Limbah Domestik Terpusat (SPAL-DT) |
Kota Serang — Program Sistem Pengelolaan Limbah Domestik Terpusat (SPAL-DT) Dan Perpipaan, yang berada di link Jaha RT 02/01, Kelurahan Pager Agung, Kecamatan Walantaka, Kota Serang-Banten, yang di kerjakan secara swakelola oleh KSM POPULI dengan Anggaran mencapai 547.931.160 . termasuk PPH dan PPN, yang bersumber dari dana DAK Tahun 2024 diduga dalam pelaksanaannya terindikasi korupsi dan tidak sesuai spek, serta ketua KSM merangkap jabatan sebagai dewan pengajar (guru-red).
Pantauan penasultan.co.id di lokasi proyek pembangunan SPAL-DT pada hari Selasa 20/08/2024, melihat dengan jelas beberapa kejanggalan dalam projek tersebut, seperti pekerja yang tidak menggunakan APD atau lebih dikenal dengan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja), penggunaan semen rajawali dan semen jakarta untuk cor nya, dan yang lebih parahnya, pembesian untuk tulangan tiang menggunakan besi berdiameter 10,2 mm dan cicin diameter 6,5 mm dan untuk besi dinding bervariasi mulai dari 9,5 mm, 8,5mm, dan 6,5 mm,
Di temui di lokasi proyek pembangunan SPAL DT, pekerja yang tidak mau di foto dan sebutkan namanya saat di pertanyakan terkait sudah berapa hari pekerjaan nya justru Ia mengatakan tidak tahu,
" Kang jangan di foto saya malu, terkait berapa hari pekerjaan ini sudah berjalan saya tidak tahu, soalnya baru kerja sekarang di aplus (shift) ke KSM saja sih kang biar lebih jelasnya,". Ucapnya Senin 20/08/2024. Seraya meninggalkan awak media.
Di tempat yang sama Sarmadi selaku sekertaris KSM Populi saat dikonfirmasi terkait juklak juknis nya pekerjaan dirinya membeberkan kalau penggunaan besi cincin berdiameter 8 milimeter. Dan saol perlengkapan APD ia berdalih pekerja yang bandel,
"Pekerjaan ini sudah berjalan kira kira 15 harian dan untuk pekerja tidak menggunakan APD itu sebenar nya kami sudah siapkan, namun ya namanya pekerja orang desa bandel kang. Kalau Besi untuk tiang Tulangan nya menggunakan besi berdiameter 12 mm penuh, dan untuk cincinnya besi berdiameter 8 mm", jelasnya.
Sarmadi menambahkan, pengunaan material semen tidak menggunakan semen merek tiga roda alasannya tidak bisa ngutang,
"kalau semen tiga roda tidak bisa ngutang kang kalau ini masih bisa, sama saja sih semen ini juga masih turunannya tiga roda," dalihnya.
Dipertanyakan kembali terkait pembesian Tulangan tiang yang tidak ada menggunakan besi berdiameter 12 mm full, Sarmadi berdalih Kalau besi 12 full sulit untuk dibeli,
"Kalau besi 12 penuh susah kang, indent harus belanja ke Cilegon ke KS ( Krakatau steel ) sulit tidak bisa ngutang dulu harus cash saja," katanya.
Masih Sarmadi "Di sini juga banyak rumah rumah yang mewah saya lihat dan perhatikan tidak ada yang menggunakan besi penuh. Kemaren juga orang dinasnya sudah ngecek diam saja tidak bilang apa apa, Ini juga bingung kang tadinya mau di stop dulu pekerjaannya karena material nya sudah tidak ada sedangkan dana tahap 2 belum turun turun, Kalau Ketua KSM lagi ngajar tidak ada kang", pungkasnya.
Sampai berita ini tayang KSM tidak respon walaupun beberapa kali media menghubungi nya. Guna melengkapi data informasi publik terkait dugaan korupsi ini, pihak penasultan.co.id akan segera mengkonfirmasi Dinas PUPR Kota Serang dalam waktu dekat.
Sekedar informasi kembali proyek pembangunan SPAL DT ini dibiayai oleh dana DAK Tahun anggaran 2024 , yang di kerjakan secara swakelola oleh KSM POPULI dengan nilai kontrak mencapai 547.931.160 juta namun pelaksanaan nya di duga bermasalah.
(Tim)
COMMENTS