Serang – Proyek pembangunan jalan di Kampung Kedung Kuali, RT 10/04, Desa Bendung, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, yang baru saja sel...
Serang – Proyek pembangunan jalan di Kampung Kedung Kuali, RT 10/04, Desa Bendung, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, yang baru saja selesai dikerjakan sekitar satu minggu lalu, diduga mengalami kerusakan. Proyek yang dilaksanakan secara swakelola oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Bendung dengan anggaran Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2024 senilai Rp 350.587.000 tersebut, dikabarkan mengalami kerusakan meski baru selesai pengecoran.
Pantauan di lokasi oleh tim media penasultan.co.id menunjukkan bahwa jalan tersebut sudah mengalami kerusakan berupa retakan dan patahan melingkar menyerupai huruf "U". Kondisi ini diduga terjadi akibat minimnya pemadatan sebelum pengecoran, serta penggunaan agregat yang tipis dan tidak merata. Selain itu, tidak ada penggunaan alat berat seperti fibro untuk pemadatan jalan. Hal ini diperburuk oleh kondisi para pekerja yang tidak dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai, di mana sebagian besar terlihat bekerja tanpa alas kaki atau hanya mengenakan sandal jepit.
Selama pengerjaan proyek, TPK atau perwakilan desa diketahui tidak pernah tampak di lokasi untuk mengawasi jalannya pekerjaan hingga selesai. Setelah pengecoran rampung, jalan yang baru dibangun tersebut dilaporkan mengalami kerusakan parah saat dilalui kendaraan bermotor, diduga karena tidak adanya pemadatan yang baik sehingga menimbulkan ruang kosong di bawah permukaan beton.
Salah satu pekerja di lokasi yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku tidak tahu banyak terkait detail proyek dan mengarahkan wartawan untuk menghubungi Kepala Desa Bendung, Tanara. "Kalau mau konfirmasi, segala sesuatu tanyakan ke Pak Kades, saya hanya pekerja," ujarnya singkat pada 5 September 2024.
Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Kepala Desa Bendung, Maksum, mengatakan bahwa proses pengecoran selesai sekitar satu minggu yang lalu dan menyebutkan bahwa pemadatan telah dilakukan. Namun, saat ditanya lebih lanjut mengenai ketebalan beton dan mutu yang digunakan (FC atau K), Maksum meminta waktu karena sedang menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Sebagai catatan tambahan, tim media berencana untuk melakukan pengukuran ulang ketebalan beton, yang diduga kurang dari 15 cm, dan menyusun surat pengaduan yang akan diajukan kepada Inspektorat serta Kejaksaan Negeri terkait temuan di lapangan.
(Ali/Tis)
COMMENTS