Serang – Penipuan dalam sektor properti kembali mencuat. Seorang warga Tonjong, Kecamatan Walantaka, mengaku menjadi korban dugaan penipu...
Serang – Penipuan dalam sektor properti kembali mencuat. Seorang warga Tonjong, Kecamatan Walantaka, mengaku menjadi korban dugaan penipuan oleh oknum marketing perumahan Boekit Serang Damai (BSD) berinisial MH. Kasus ini bermula ketika korban, Titin, mengungkapkan kekecewaannya kepada media atas keterlambatan proses jual beli rumah yang dijanjikan.
Titin dan suaminya awalnya tertarik untuk membeli rumah secara kredit di perumahan BSD setelah diperlihatkan unit yang sesuai dengan keinginan mereka. Namun, setelah menyerahkan uang booking sebesar Rp 7.000.000 pada Agustus 2024, hingga kini belum ada kepastian terkait proses kredit atau survei rumah.
"Sudah dua bulan, tapi tidak ada tindak lanjut. Ketika ditanyakan, jawabannya selalu 'masih dalam proses'. Kami merasa ditipu," ujar Titin kepada penasultan.co.id pada Rabu, 24 September 2024.
Yang lebih mengejutkan, Titin mendapati bahwa rumah yang dijanjikan kepada mereka ternyata telah ditempati oleh orang lain. Ia mengungkapkan keinginannya agar uang booking dikembalikan secara utuh tanpa potongan, sesuai dengan pernyataan MH sebelumnya bahwa uang tersebut akan kembali 100% jika kredit bermasalah atau tidak disetujui.
Titin juga menyatakan bahwa ia sempat merekam percakapan dengan MH sebagai jaga-jaga. "Saya merekam percakapannya, dan dia sempat bertanya kenapa saya merekam. Ini saya lakukan untuk menjaga bukti jika ada masalah," tambahnya dengan suara bergetar, menunjukkan kesedihan yang ia pendam.
Saat wartawan penasultan.co.id mencoba mengonfirmasi kepada MH di kantor pemasaran BSD, MH enggan memberikan klarifikasi terkait pengaduan dari masyarakat. "Nggak mau lah, nanti bos saya marah. Prosesnya masih berjalan. Kalau mau konfirmasi, harus janjian dulu," ujar MH sambil meninggalkan awak media.
Kasus ini menjadi sorotan dan memunculkan pertanyaan terkait transparansi proses penjualan rumah di perumahan Boekit Serang Damai. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak manajemen terkait dugaan penipuan tersebut.
(Tisna)
COMMENTS