Serang, Banten - Sabtu malam, 5 Oktober 2024, menjadi momentum penting bagi masyarakat dan pecinta seni budaya di Banten. Dalam rangka me...
Serang, Banten - Sabtu malam, 5 Oktober 2024, menjadi momentum penting bagi masyarakat dan pecinta seni budaya di Banten. Dalam rangka memperingati Milad ke-4 dan Haul Keluarga Besar KSTI TTKKDH (Kesenian Tari Tjimande Kolot Kebon Djeruk Hilir), ribuan orang berkumpul di Jl. Tb. Ma'mun, Kaujon Pasar Sore, Kota Serang, Banten. Acara yang dimulai pukul 19.30 WIB ini juga menandai pelaksanaan Ritual Keceran yang ke-72, sebuah tradisi yang telah menjadi ikon budaya Tjimande di Banten.
KSTI TTKKDH, yang didirikan pada tahun 1952, adalah salah satu aliran silat Tjimande paling dikenal di Indonesia. Selain melestarikan ilmu bela diri, TTKKDH juga terkenal dengan tradisi Keceran, sebuah ritual yang selalu digelar setiap bulan Maulid. Tradisi ini tidak hanya menarik minat masyarakat lokal, tetapi juga telah menjadi sorotan dunia sebagai warisan budaya yang mengakar kuat di Banten.
Ketua panitia acara, Muh. Fatoni, SE, M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ajang untuk merayakan kebersamaan serta menghormati pendahulu yang telah mewariskan ilmu Tjimande. Acara ini dihadiri oleh para tokoh penting, termasuk Ketua Umum DPP KSTI TTKKDH, Dra./Hj. Amah Sukamah Misi, serta sejumlah pejabat Muspida, seperti Pj Gubernur Banten dan perwakilan dari Polda Banten, turut hadir juga mantan walikota Serang Dr. H. Syafrudin, S.Sos, M.Si.
Susunan acara dimulai dengan pembukaan yang diisi oleh pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kehadiran Tim Rampak Bedug Brimob Polda Banten menambah kemeriahan dengan penampilan yang memukau.
Sejarah berdirinya TTKKDH juga dipaparkan untuk mengenang perjalanan panjang organisasi ini dalam melestarikan seni silat dan budaya Banten. Selanjutnya, Ketua Panitia memberikan laporan singkat, disusul oleh sambutan-sambutan dari perwakilan keluarga besar TTKKDH dan tokoh-tokoh penting lainnya.
Puncak acara ditandai dengan Ritual Keceran, yang merupakan simbol persatuan dan penghormatan kepada leluhur. Acara kemudian ditutup dengan berbagai pentas seni yang menampilkan keindahan seni tradisional Banten.
Perayaan ini menjadi bukti bahwa KSTI TTKKDH tidak hanya mempertahankan warisan budaya, tetapi juga terus menghidupkan tradisi yang telah berlangsung selama lebih dari tujuh dekade. Masyarakat pun berharap agar tradisi Keceran dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya terus dilestarikan untuk generasi mendatang.
(Redaksi)
COMMENTS