Foto: Ilustrasi Pemutusan Internet, perjudian online. |
Jakarta – Pemutusan akses internet antara Indonesia dan Filipina menjadi sorotan publik sepanjang tahun 2024. Langkah ini diambil pemerintah Indonesia sebagai bagian dari upaya memberantas aktivitas judi online yang merugikan masyarakat. Selain Filipina, pemerintah juga memutuskan akses internet ke Kamboja untuk tujuan serupa.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) saat itu, Budi Arie, menyatakan bahwa langkah ini terbukti efektif dalam mengurangi aktivitas judi online di Indonesia.
"Efektif dong, artinya tidak ada jalur komunikasi dari Kamboja ke Indonesia. Berkurang drastis, nanti akan terlihat angkanya," ujar Budi pada Juli 2024.
Menurutnya, judi online memiliki dampak buruk yang signifikan terhadap perekonomian negara, masyarakat, dan keluarga. "Coba bayangkan, kriminalitas meningkat, ekonomi keluarga hancur. Di daerah-daerah, banyak sekali kasus terkait judi online," jelas Budi.
Ia menegaskan bahwa pemberantasan judi online merupakan langkah penting untuk menyelamatkan masyarakat dan negara dari dampak buruk aktivitas ilegal ini.
Filipina Larang Operator Judi Online
Sementara itu, Presiden Filipina Ferdinand Marcos mengambil langkah tegas dengan melarang operasi Philippine Offshore Gaming Operators (POGO), yang selama ini menjadi salah satu pusat perjudian online global. Dalam pidato kenegaraannya pada 22 Juli 2024, Marcos memerintahkan agar industri perjudian di Filipina ditutup sepenuhnya mulai akhir tahun ini.
Badan Regulator Hiburan dan Permainan Filipina (PAGCOR) memastikan akan menindaklanjuti perintah tersebut. "Tidak ada masalah dalam penutupan POGO karena saya akan menggunakan perintah presiden dan asas keamanan nasional," ujar Ketua PAGCOR kepada Reuters.
Sebagian besar operator POGO yang berlisensi di Filipina diketahui berasal dari China. Larangan ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif perjudian online, termasuk di Indonesia.
Indonesia Sambut Baik Kebijakan Filipina
Dirjen IKP Kominfo saat itu, Usman Kansong, menyambut positif langkah Filipina dalam melarang judi online. "Kami kira ini kabar baik bagi upaya pemberantasan judi online di Indonesia. Sebagian besar judi online yang masuk ke Indonesia berasal dari luar negeri, termasuk Filipina," katanya, dikutip dari CNBC Indonesia.
Usman menjelaskan bahwa keputusan ini dapat membantu mengurangi jumlah situs atau platform judi yang mengincar warga Indonesia. Selain itu, kebijakan ini juga diharapkan mampu menekan angka tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang sering terkait dengan judi online.
Ia memastikan Satgas Pemberantasan Judi Online akan terus bekerja melalui edukasi dan literasi digital untuk memutus permintaan terhadap judi online. "Satgas tetap melaksanakan kegiatan memutus demand melalui edukasi dan literasi digital," pungkas Usman.
Dengan kebijakan tegas dari Indonesia dan Filipina, diharapkan aktivitas judi online dapat ditekan secara signifikan, memberikan dampak positif bagi masyarakat dan ekonomi di kedua negara.
Red/*
COMMENTS