Serang, penasultan.co.id – Program penanaman jagung serentak di kuartal III secara resmi diluncurkan di lahan perhutanan sosial wilayah Kelurahan Pipitan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Provinsi Banten. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya serius pemerintah dan aparat untuk mewujudkan swasembada pangan nasional melalui pemanfaatan lahan-lahan tidur menjadi produktif.
Acara ini berlangsung lancar, aman, dan kondusif dengan kehadiran sejumlah pejabat penting, di antaranya Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto, S.I.K., S.H., M., Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah, Kapolres Kota Serang Kombes Pol Yudha Satria, Kapolsek Walantaka AKP Dulhak, S.H., Camat Walantaka Muslim Sholeh, S.Pd., M.Si., Lurah Pipitan Ninis Nasifah, serta seluruh lurah se-Kecamatan Walantaka dan para tamu undangan lainnya.
Target Penanaman Jagung di Banten Capai 2.612 Hektare
Dalam program ini, Pemerintah Provinsi Banten menargetkan lahan seluas 2.612 hektare untuk penanaman jagung. Hingga kuartal kedua, realisasi telah mencapai 1.840 hektare atau sekitar 70,44% dari target yang ditetapkan.
“Saya selaku Kapolda Banten memohon dukungan dan bantuan dari Pemerintah Provinsi Banten, khususnya dalam percepatan penyiapan lahan, agar target tanam bisa kita capai secara maksimal,” ujar Irjen Pol Suyudi Ario Seto dalam sambutannya Rabu 9 Juli 2025.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara aparat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam memanfaatkan lahan perhutanan sosial sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan nasional.

Wagub Banten: Jagung Jangan Ditanam di Kebun Berair
Senada dengan Kapolda, Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah menegaskan bahwa penanaman jagung harus dilakukan di lahan yang sesuai, yakni di kebun datar, bukan kebun berair, untuk memastikan hasil panen maksimal.
“Tujuannya agar masyarakat sadar dan bisa swasembada pangan. Pemerintah daerah harus turut serta membantu, mulai dari penyediaan bibit, keahlian tenaga ahli, hingga pupuk. Kami juga akan menetralisir lahan-lahan tidak produktif agar bisa dimanfaatkan kembali,” tegasnya.
Dimyati juga berharap Banten dapat menjadi leading sector atau wilayah percontohan (pilot project) dalam keberhasilan program penanaman jagung dan komoditas palawija lainnya di Indonesia.
Harapan Kapolsek Walantaka: Manfaatkan Lahan Perhutanan Sosial
Kapolsek Walantaka AKP Dulhak, S.H. turut menyampaikan dukungannya terhadap program ini. Ia berharap seluruh elemen masyarakat, khususnya Muspika Kecamatan Walantaka, kelompok tani, serta tokoh masyarakat dapat bersinergi dalam mengoptimalkan potensi lahan perhutanan sosial.
“Ini momentum untuk mendorong program swasembada pangan yang berkelanjutan. Pemanfaatan lahan tidur harus jadi gerakan bersama. Apalagi di wilayah Walantaka masih banyak potensi lahan yang bisa dikembangkan,” katanya.
Kesimpulan
Kegiatan penanaman jagung serentak di Pipitan, Walantaka ini bukan hanya menjadi simbol komitmen pemerintah dalam ketahanan pangan, tetapi juga wujud kolaborasi antara aparat kepolisian, pemerintah daerah, dan masyarakat. Dengan dukungan penuh dari semua pihak, Provinsi Banten diharapkan mampu menjadi pelopor swasembada jagung dan palawija nasional.
[Sah/Japra]