Serang, penasultan.co.id – Warga Kampung Golok, Desa Kampung Baru, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, Banten, mengeluhkan bau menyengat akibat pembuangan limbah kotoran ayam yang diduga dibuang sembarangan oleh oknum PT Malindo. Keluhan ini mencuat pada Rabu (10/9/2025), setelah warga resah dengan kondisi lingkungan yang semakin tidak nyaman.
Sejumlah warga menuturkan, bau busuk dari limbah ayam bukan hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga memicu munculnya banyak lalat di rumah-rumah mereka.
“Biasanya nggak ada lalat, sekarang jadi banyak. Mau ngopi atau makan aja harus nepokin lalat dulu. Bau ini bikin mual, sangat mengganggu sekali,” ujar salah seorang warga dengan nada kesal.
Lanjut Warga, mereka berharap ada solusi konkret agar kondisi lingkungan kembali sehat.
“Saya pengen supaya bau ini hilang, kalau bisa limbahnya diangkut lagi. Ini mah bikin nggak bisa makan apalagi ngopi, lalat sampai masuk ke rumah,” tambahnya.

Dalih Pihak Terkait
Saat dikonfirmasi, Kaning yang disebut sebagai pihak yang membuang limbah ternak ayam, berdalih bahwa pembuangan tersebut atas permintaan petani.
“Petani yang minta, bukan kami. Untuk mengurangi bau, kita pakai sekam,” katanya.
Namun, pernyataan Kaning justru dimentahkan oleh petani setempat.
“Saya nggak pernah minta. Awalnya ditawarin setau saya kalau limbahnya tai ayam kering karungan, bisa buat pupuk. Ternyata cair, bau, dan panas, jelas nggak bisa dipakai buat pupuk,” tegas seorang petani.
Respons Kepala Desa
Sementara itu, Sugeng, Kepala Desa Sangiang yang dihubungi terkait persoalan ini, menyebut kasus sudah selesai dan bahkan sudah ditangani pihak kepolisian.
“Itu sudah clear, katanya permintaan petani. Lagi ditangani Polda, sudah jangan dirilis lagi, clear walaupun saya nggak ada di dalamnya, lihat saya geh. Terima kasih,” ucap Sugeng singkat.
Namun berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus dugaan pembuangan limbah ayam secara sembarangan ini bukan kali pertama terjadi.
Sorotan Publik
Kasus ini kembali menjadi sorotan publik lantaran menyangkut kesehatan warga dan pencemaran lingkungan. Warga berharap pihak berwenang tidak tutup mata, serta mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum menindak tegas oknum yang diduga terlibat.