back to top
20.8 C
Indonesia
Selasa, Oktober 28, 2025

Buy now

Diduga Curi-Curi Kubikasi, Proyek Rabat Beton di Desa Kramat Manik Retak dan Bergelombang, Kades Bungkam

Pandeglang, penasultan.co.id — Proyek pembangunan rabat beton di Kampung Rancasari, Desa Kramat Manik, Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang, Banten, kembali menjadi sorotan publik. Pasalnya, proyek yang baru rampung beberapa minggu lalu itu diduga kuat tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dan terindikasi “curi-curi kubikasi”.

Dari hasil investigasi penasultan.co.id, kondisi rabat beton yang baru selesai dikerjakan tampak sudah mengalami keretakan di beberapa titik, bahkan ada yang patah hingga tembus ke bawah. Ketebalan beton juga diduga kurang dari 20 cm, permukaannya bergelombang, dan terlihat tidak padat akibat pengerjaan yang asal-asalan.

Ironisnya, saat hendak dikonfirmasi, Kepala Desa Kramat Manik, Nurjaya, memilih bungkam dan menghindar dari awak media. Upaya konfirmasi langsung ke kediamannya pun sia-sia—bahkan saat dihubungi melalui telepon, yang bersangkutan tidak memberikan respons sama sekali.

Proyek Gabungan Tahap I dan II, Nilai Capai Rp 277 Juta

Berdasarkan informasi yang dihimpun, proyek rabat beton tersebut bersumber dari Dana Desa (DD) atau APBDes, dengan nilai anggaran sebesar Rp 277.971.000, hasil penggabungan dari tahap I dan II. Dalam papan informasi proyek disebutkan, pekerjaan memiliki volume ketebalan 20 cm, lebar 2,5 meter, dan panjang 250 meter.

Namun, fakta di lapangan menunjukkan indikasi pelanggaran teknis cukup kuat. Ketidaksesuaian antara dokumen dan hasil pekerjaan menimbulkan dugaan adanya penyimpangan penggunaan anggaran desa.

Sekdes Lempar Bola ke Kades

Ditemui di Kantor Desa Kramat Manik, Wahid, selaku sekretaris desa (Sekdes), enggan banyak berkomentar terkait proyek tersebut.

“Masalah rabat beton itu bukan kewenangan saya, coba tanyakan ke kepala desa,” ucapnya, Rabu (08/10/2025).

Wahid menambahkan bahwa anggaran tahap I dan II digabung karena tahap pertama hanya 20 persen dan tidak cukup untuk dikerjakan di dua titik.
“Anggaran tahap I dan II digabung, juga untuk pemberdayaan masyarakat. Untuk ketebalan dan lainnya saya kurang tahu karena tidak ke lokasi, saya lagi ngurus warga di rumah sakit,” dalihnya.

Ia bahkan menyarankan agar media datang dengan membawa program karena desa setempat tidak memiliki jalan poros kabupaten.
“Kalau mengandalkan dana desa saja, repot. Semua harus dikerjakan dari anggaran desa,” imbuhnya.

Pihak Kecamatan dan Ekbang Akui Tak Pernah Turun ke Lokasi

Sementara itu, Ridho, Kasi Ekbang Kecamatan Angsana, saat dikonfirmasi mengaku tidak pernah turun langsung ke lapangan.

“Kita hanya bagian SPJ saja. Biasanya kalau tim verifikasi turun, kami hanya mengukur panjang, lebar, dan tebal sesuai papan informasi. Kalau ada kekurangan, kami sarankan agar ditambah,” ujarnya.

Namun saat ditanya apakah dirinya pernah memantau proyek tersebut, Ridho menjawab, “Tidak, saya hanya bagian administrasi. Untuk proyek rabat beton yang baru selesai itu, belum dilakukan monev (monitoring dan evaluasi).”

Senada, Sekretaris Camat Angsana, Eris, mengakui bahwa pihaknya hanya menerima dokumen SPJ tanpa melakukan pemeriksaan lapangan.

“Tidak boleh pekerjaan tahap I digabung dengan tahap II, sudah ada aturannya. Kalau memang belum sesuai, nanti kita evaluasi supaya volumenya ditambah,” jelasnya.

Eris juga mengaku belum mendapatkan laporan resmi hasil monev terkait proyek tersebut.
“Kalau memang bangunannya retak dan ketebalannya kurang, kirimkan foto dokumentasinya, nanti akan kita evaluasi,” tutupnya.

Kades Masih Bungkam, Dugaan Penyimpangan Menguat

Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Desa Kramat Manik, Nurjaya, belum memberikan tanggapan resmi atas dugaan penyimpangan proyek rabat beton tersebut.

Tim media penasultan.co.id berencana dalam waktu dekat akan melakukan penelusuran lanjutan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Pandeglang, serta Inspektorat setempat. Jika diperlukan, laporan resmi akan dilayangkan ke Kejaksaan Negeri Pandeglang untuk memastikan penggunaan Dana Desa berjalan transparan dan akuntabel.

[Tisna]

Subscribe

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Tetap Terhubung

1,250FansSuka
1,506PengikutMengikuti
550PelangganBerlangganan

TRENDING

Waspada Skema Makin Rapi! Janji Pengembalian Dana di Aplikasi N15Ad Diduga Tipuan Lanjutan Lewat...

12
Serang penasultan.co.id – Dugaan penipuan digital berkedok pekerjaan online lewat aplikasi N15AdJob atau Next15Ad makin terang benderang. Setelah banyak korban mengaku tertipu oleh skema...

Resmi Ambruk! Aplikasi N15Ad dan Situs Refund ZCMOB Down Total per 1 Juli 2025

5
Serang – penasultan.co.id | Skandal penipuan digital yang melibatkan aplikasi kerja online N15AdJob akhirnya memasuki klimaks tragis: aplikasi resmi tidak dapat diakses per Selasa,...

Terbongkar! Aplikasi N15 AdJob Diduga Kuat Modus Penipuan Online Terorganisir, Masyarakat Diminta Waspada

0
Serang – Publik kembali dihebohkan dengan munculnya aplikasi berlabel “pekerjaan digital” bernama Next15Ad atau N15AdJob yang belakangan ini diduga kuat merupakan modus penipuan online...

Bisakah Uang Jaminan di Aplikasi N15 Dikembalikan? Berikut ini Faktanya

0
Serang – penasultan.co.id | Ribuan masyarakat kini menaruh harapan pada satu pertanyaan besar: apakah uang jaminan kerja yang disetor ke aplikasi N15AdJob bisa dikembalikan?...

Bongkar Mafia Tanah! Polda Banten Tangkap Otak Penyerobotan Lahan di Kragilan

0
Serang – Polda Banten kembali menunjukkan tajinya dalam memberantas praktik mafia tanah di wilayah hukumnya. Kali ini, Melalui Penyidik Subdit Harda (Harta Benda) berhasil...
- Advertisement -

Artikel Terbaru

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini