back to top
26.4 C
Indonesia
Sabtu, Desember 20, 2025

Buy now

Bapenda Banten Akui Keterbatasan Data Soal Sewa Gerai Samsat, Selisih Anggaran Disebut Disilpakan

SERANG, penasultan.co.id – Polemik dugaan mark-up sewa gedung gerai Samsat di Banten kian memanas. Setelah mencuat di sejumlah UPT seperti Cikande, Panimbang, dan Saketi, kini klarifikasi datang dari internal Bapenda Provinsi Banten. Namun, penjelasan tersebut dinilai belum menjawab substansi persoalan, justru menegaskan adanya keterbatasan data dan pelimpahan tanggung jawab ke masing-masing UPT.

Kepala Sub Bagian Bapenda Banten Ade, saat ditemui di ruang kerjanya pada Jumat (19/12/2025), membenarkan bahwa isu ini telah berkembang sejak dua bulan lalu dan sudah dilaporkan ke pimpinan.
“Isu ini berkembang dari bulan kemarin, itu pun sudah kami laporkan ke pimpinan. Tapi sampai sekarang memang belum ada jawaban dari pimpinan,” ujarnya.

Ia menambahkan, persoalan sewa gedung gerai Samsat berada di ranah masing-masing UPT, sehingga Bapenda mengaku hanya berperan sebatas mendukung data.
“Kalau mau ditanggapi lewat PPID bisa saja, tapi kami support datanya. Jujur saja, kami juga keterbatasan data,” katanya.

Terkait mekanisme sewa gedung, ia menjelaskan bahwa kontrak sewa bisa berlangsung dua hingga tiga tahun, bergantung pada akta notaris yang menjadi dasar kesepakatan antara pemilik gedung dan pihak pengelola.
“Kalau bicara sewa ya sewa. Ada akta notaris, itu kesepakatan antara pemilik gedung dengan KPH, dan KPH itu ada di gerai,” terangnya.

Namun, ketika ditanya soal selisih mencolok antara harga sewa di lapangan—yang disebut berkisar Rp65 juta—dengan pagu anggaran Rp153 juta, pejabat Bapenda itu kembali menegaskan bahwa kelebihan anggaran akan dimasukkan ke SILPA.
“Kalau ada kelebihan, itu disilpakan. Contohnya, di RUP seratus juta, ternyata yang dipakai lima puluh juta, ya lima puluh jutanya disilpakan,” jelasnya.

Ia juga menyarankan agar media mengonfirmasi langsung ke UPT masing-masing untuk mendapatkan penjelasan teknis yang lebih rinci.

Pernyataan ini menuai sorotan karena sebelumnya, sejumlah pihak—termasuk aktivis dan LSM—menilai bahwa alasan SILPA dan SSH kerap dijadikan tameng, sementara bukti pengembalian ke kas daerah tidak pernah ditunjukkan secara terbuka. Publik pun mempertanyakan, sejauh mana mekanisme kontrol berjalan jika Bapenda mengaku keterbatasan data, sementara anggaran bersumber dari keuangan daerah.

Hingga berita ini ditayangkan, pimpinan Bapenda Provinsi Banten belum memberikan pernyataan resmi. Sementara itu, tekanan publik terus meningkat agar dilakukan audit menyeluruh atas sewa gedung gerai Samsat di Banten, demi memastikan tidak ada penyimpangan dan setiap rupiah uang rakyat dikelola secara transparan dan akuntabel.

(Tim)

Subscribe

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Tetap Terhubung

1,250FansSuka
1,506PengikutMengikuti
550PelangganBerlangganan

TRENDING

Waspada Skema Makin Rapi! Janji Pengembalian Dana di Aplikasi N15Ad Diduga Tipuan Lanjutan Lewat...

12
Serang penasultan.co.id – Dugaan penipuan digital berkedok pekerjaan online lewat aplikasi N15AdJob atau Next15Ad makin terang benderang. Setelah banyak korban mengaku tertipu oleh skema...

Resmi Ambruk! Aplikasi N15Ad dan Situs Refund ZCMOB Down Total per 1 Juli 2025

5
Serang – penasultan.co.id | Skandal penipuan digital yang melibatkan aplikasi kerja online N15AdJob akhirnya memasuki klimaks tragis: aplikasi resmi tidak dapat diakses per Selasa,...

Terbongkar! Aplikasi N15 AdJob Diduga Kuat Modus Penipuan Online Terorganisir, Masyarakat Diminta Waspada

0
Serang – Publik kembali dihebohkan dengan munculnya aplikasi berlabel “pekerjaan digital” bernama Next15Ad atau N15AdJob yang belakangan ini diduga kuat merupakan modus penipuan online...

Bisakah Uang Jaminan di Aplikasi N15 Dikembalikan? Berikut ini Faktanya

0
Serang – penasultan.co.id | Ribuan masyarakat kini menaruh harapan pada satu pertanyaan besar: apakah uang jaminan kerja yang disetor ke aplikasi N15AdJob bisa dikembalikan?...

Bongkar Mafia Tanah! Polda Banten Tangkap Otak Penyerobotan Lahan di Kragilan

0
Serang – Polda Banten kembali menunjukkan tajinya dalam memberantas praktik mafia tanah di wilayah hukumnya. Kali ini, Melalui Penyidik Subdit Harda (Harta Benda) berhasil...
- Advertisement -

Artikel Terbaru

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini