Serang, penasultan.co.id – Inovasi mahasiswa Universitas Bina Bangsa kembali hadir untuk memberdayakan masyarakat. Melalui program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 8, para mahasiswa memperkenalkan alat pengiris pisang dan singkong bagi UMKM di Desa Tinggar, Kecamatan Curug, Kabupaten Serang.
Selama ini, pelaku UMKM keripik pisang dan singkong di desa tersebut masih mengandalkan cara manual dalam proses pengirisan. Metode tradisional itu membuat produksi berjalan lambat, hasil irisan tidak seragam, bahkan kualitas produk terkadang menurun.
Menjawab tantangan tersebut, mahasiswa KKM menghadirkan solusi berupa teknologi tepat guna. Alat pengiris pisang dan singkong ini dirancang sederhana, ergonomis, dan mudah digunakan, sehingga mampu mempercepat proses produksi sekaligus menjaga kualitas hasil irisan.
“Alat ini kami buat dengan prinsip praktis, mudah digunakan, dan tentunya terjangkau. Harapannya, UMKM di Desa Tinggar bisa lebih produktif dan hasil produksinya semakin kompetitif,” ujar Asyirof, anggota KKM Kelompok 8 Universitas Bina Bangsa, Selasa (19/8/2025).
Dengan penggunaan alat tersebut, pelaku UMKM diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi keripik, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Selain itu, alat ini bisa mengurangi beban kerja, sehingga pelaku usaha lebih fokus pada pengembangan pemasaran produk.
Kepala Desa Tinggar, H. Boan SE., M.Si, menyampaikan apresiasinya. Ia menilai inovasi mahasiswa justru membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kami percaya alat ini akan membantu UMKM desa berkembang lebih cepat dan mendorong ekonomi lokal. Inovasi sederhana seperti ini sangat bermanfaat karena langsung menjawab kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Program ini menjadi bukti bahwa mahasiswa tidak hanya berkutat pada teori di bangku kuliah, tetapi juga mampu menghadirkan solusi praktis untuk menjawab persoalan masyarakat desa. Dengan inovasi alat pengiris pisang dan singkong, UMKM Tinggar kini memiliki peluang lebih besar untuk bersaing di pasar yang lebih luas.