Jumat, Maret 14, 2025

DPUPR Kabupaten Serang Membangun Pengolahan Sampah Berbasis Thermal

SERANG — Pemerintah Kabupaten Serang Melalui Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (DPUPR), Bidang Sanitasi dan air minum membangun Tempat pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) dan mengadakan mesin berbasis thermal untuk pengelolaan sampah yang sedang dilaksanakan Di desa Kibin, kecamatan Kibin kabupaten serang provinsi Banten, 

Hadirnya mesin ini diharapkan dapat menangani permasalahan sampah di wilayah kabupaten Serang, selain itu pengadaan mesin ini adalah salah satu program unggulan pemkab Serang, guna mengentaskan permasalahan sampah di kabupaten serang.

Disampaikan oleh Bidang Sanitasi dan Air Minum, H. Mochamad Ronny Natadipraja, S.T, M.M, Bahwa pemkab Serang saat ini sedang krisis dalam mengatasi pengolahan sampah dimana selama ini sampah-sampah yang berada di wilayah kabupaten serang dibuangnya ke cilowong, namun setelah cilowong itu diambil alih oleh kota serang, kita itu diminta retribusi yang tinggi jika ingin membuang sampah disana, beberapa kali telah dilakukan negosiasi dengan pihak pemerintah kota serang, namun belum mendapatkan solusi terbaik bagi ke 2 belah pihak dan kemudian kita buang sampah di Cilegon cuman dalam perjalanan akhirnya di Cilegon juga melakukan penawaran yang tinggi juga, oleh karena itu bupati serang, melakukan inovasi dengan menggunakan teknologi pembakaran terhadap penanganan sampah di kabupaten serang, yang mesin nya itu disebut dengan incinerator, ungkapnya, Senin, (30/10/2023) Saat di temui di ruang kerjanya sore.

Untuk ditahun 2023 ini lanjut kata H. Ronny, pembangunan TPST dan pengadaan mesin incinerator itu dilakukan di wilayah kecamatan Kibin terlebih dahulu, adapun mesin incinerator yang akan dipasangkan terdiri dari dua unit, dan satu Unit mesin incinerator memuat kapasitas 20 ton perhari, jadi untuk dua Unit mesin incinerator itu bisa memuat 40 ton perharinya, Imbuhnya,

IMG 20231030 WA0076

Ia Pun menjelaskan Kegiatan pemasangan mesin incinerator di kecamatan kibin ini sudah dilaksanakan dari bulan juli lalu, untuk pengadaan mesin incinerator sendiri dengan cara menggunakan e-katalog dengan menunjuk PT Antana, pabrik nya ada di bandung. 

“untuk pengadaan mesinnya sendiri sudah mencapai 100% sudah di droping dari PT Antana ke Kibin, sekarang mesin itu sedang di install kan dilapangan tinggal di pasangkan saja lalu disambung kan ke cerobong, panel instalasi listrik dan sebagainya, jelasnya 

Posisi progres install alat ini laporannya sudah mencapai 80% sedangkan hanggar nya sendiri yang menjadi tempat pengelolaan sampah itu progres nya Baru di 75% harapannya di Minggu ini untuk perakitan mesin sudah selesai 100% dan nanti ketika sudah di uji running kemudian menyerahkan layak fungsi berbentuk sertifikat dari konsultan yang memberikan sertifikat layak uji barulah kita bayarkan,

“Jadi nanti persyaratan untuk pembayaran itu selain mesinnya sudah terpasang, sudah terinstal dengan baik, dan sudah uji running, dan uji nya itu berjalan dengan baik, harus juga menyerahkan kartu garansi selama satu tahun, dan sertifikat layak fungsi dari konsultan penguji, katanya.

Dirinya menjelaskan Untuk anggarannya, satu unit mesin incinerator, sebesar 11 milyar dikalikan dua menjadi 22 milyar, 

“jadi kapasitas mesin ini mampu menampung masing-masing unit 20 ton sampah, dan mampu melakukan pembakaran dengan suhu di atas 1800° Derajat Celsius, suhu itu melebihi suhu api untuk pengelasan yang hanya di suhu 1000° Derajat Celsius, jadi semua sampah padat baik itu kaca maupun kaleng/logam jika dimasukkan ke dalam mesin ini akan berubah menjadi debu atau abu, nah nanti abu itu sendiri rencananya bisa di manfaatkan menjadi briket, seperti batako dan paving blok, paparnya.

Untuk luas lahan yang dipersiapkan tempat pengelolaan sampah ini sekitar 6000 meter, ada beberapa item salah satu itemnya untuk melakukan pekerjaan sipil dan melakukan pemagaran dibatas lahan 6000 meter ini, kemudian membuat hanggar, membuat ruang operasional, membuat kolam retensi untuk penanggulangan banjir, dan pengerasan jalan akses dari jalan utama menuju jalan ke plant atau ke TPST nya, itu semua dianggarkan diluar pengadaan mesin terpisah lagi, Kata Kabid.

mesin incinerator ini secepatnya akan di operasikan paling lambat di bulan Desember. “Di serah terima ke Dinas lingkungan hidup dan kecamatan terlebih dahulu dan langsung bisa di operasikan pada saat itu juga, insyaallah untuk peresmiannya rencananya akan langsung oleh ibu bupati serang karena beliau sangat antusias sekali dan benar-benar menginginkan program pengelolaan sampah ini bisa terealisasi di tahun 2023, sehingga, permasalahan sampah yang ada di kabupaten Serang satu persatu bisa dituntaskan, ujarnya.

Masih kata H. Ronny, “Sekarang ini baru penuntasan Sampah di wilayah Serang Timur, kemudian nanti insyaallah berdasarkan diskusi dengan bapeda dengan DLH di tahun 2024 itu kita akan mengentaskan permasalahan sampah di wilayah Serang Barat, dan selanjutnya semua wilayah baik itu wilayah Serang Utara maupun wilayah Serang selatan, akan bangunkan TPST di masing-masing wilayah,

“TPST yang di maksud adalah Tempat pengelolaan sampah terpadu, perlu di garis bawahi Jadi penanganan sampah di kabupaten serang adalah dengan metode pengolahan sampah bukan pembuangan sampah, jadi begini kenapa yang kita bangun ini mesin incinerator, supaya tidak terjadi polusi terhadap pemukiman sekitar dengan mesin incinerator ini tidak menimbulkan polusi bau, tidak menimbulkan polusi suara, tidak menimbulkan polusi kepada Air sekitarnya, jadi begitu sampah yang datang langsung dibakar dan selesai,

Keunggulan mesin incinerator ini selain tidak menimbulkan polusi, mesin ini juga tidak menggunakan bahan bakar, karna itu harganya pun tergolong aga mahal, karena tidak menggunakan bahan bakar, jadi panas yang dihasilkan dari pembakaran itu sendiri pembakaran itu di olah menjadi suatu energi terbarukan jadi continuity terus menerus, 

Pemilihan mesin incinerator ini berdasarkan hasil studi kelayakan yang sudah kita lakukan, dari hasil studi kelayakan itu di rekomendasikan pengguna mesin yang tidak menggunakan bahan bakar, karna hitungannya kalau kita menggunakan mesin yang menggunakan bahan bakar, itu murah di awal tapi seterusnya menjadi beban untuk mengalokasikan bajet bahan bakarnya, kalau ini kan sudah gak ada bajet lagi begitu, tutupnya.

[Redaksi]

ARTIKEL TERKAIT

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Paling Populer

HOT POST

Proyek SMPN 1 Gunungsari Sarat Masalah, Dindikbud Serang Dinilai Tak Bertindak Tegas

0
Serang – Proyek pembangunan dan rehabilitasi gedung SMPN 1 Gunungsari yang dikerjakan oleh CV Berkah Abadi menuai polemik. Meski diduga menyisakan berbagai persoalan, Dinas...

Polres Metro Jakpus dan Media Gelar Buka Puasa Bersama, Bagikan Takjil ke Masyarakat

0
Penasultan.co.id, Jakarta – Bulan suci Ramadan menjadi momentum bagi umat Islam untuk meningkatkan amal ibadah dan berbagi dengan sesama. Semangat kebersamaan ini juga ditunjukkan...

Dokter Gigi di Dinsos DKI Jakarta Raih Penghargaan dari Rekan Indonesia

0
JAKARTA – Dr. Drg. Maria Margaretha, seorang dokter gigi yang juga pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, mendapatkan penghargaan dari Rekan Indonesia atas dedikasinya...

Proyek SMPN 1 Gunungsari Sarat Masalah: Bangunan Cacat, Upah Pekerja Belum Dibayar

0
Serang – Proyek pembangunan dan rehabilitasi gedung SMPN 1 Gunungsari yang dikerjakan oleh CV Berkah Abadi ternyata menyisakan banyak persoalan. Meski proyek senilai Rp...

Pelayanan Buruk! Ibu Hamil Hampir Melahirkan di Angkot karena Puskesmas Taktakan Tutup

0
Serang – Buruknya pelayanan di Puskesmas Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, kembali mencoreng dunia kesehatan. Seorang ibu hamil nyaris melahirkan di dalam angkot setelah...