back to top
21.5 C
Indonesia
Jumat, Mei 9, 2025

Buy now

Kades Tambiluk Diduga Main Sewakan Motor Bantuan! Demi Dapat Cuan Tambahan

Serang – Aroma dugaan penyalahgunaan bantuan pemerintah kembali menyeruak dari Desa Tambiluk, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten. Bantuan motor roda tiga yang semestinya digunakan untuk menunjang kebutuhan masyarakat, justru dikabarkan disulap menjadi ladang cuan oleh sang kepala desa.

Bantuan tersebut berasal dari Pemerintah Provinsi Banten dan disalurkan oleh Ketua DPRD Provinsi Banten, berinisial FH. Motor roda tiga itu awalnya dimaksudkan untuk mempermudah aktivitas warga seperti mengangkut pupuk, pakan ternak, hingga hasil kebun. Namun kini, motor bantuan tersebut justru raib dari lingkungan desa dan diduga disewakan ke warga luar Desa Tambiluk dengan tarif Rp50 ribu per hari.

Keluhan Warga: “Buat Kami Susah, Buat Dia Untung”

Tim investigasi penasultan.co.id menyambangi warga setempat. Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengaku kecewa dan merasa dirugikan atas hilangnya akses terhadap motor bantuan itu.

“Di sini kami butuh buat ngangkut pupuk urea, ngambil rumput buat ternak, tapi sudah nggak bisa dipakai. Motor disewakan sama pak kades,” keluh warga, Selasa (8/4/2025).

Warga lain juga mengungkap hal serupa. “Waktu saya mau pinjam buat ambil rumput, katanya harus sewa. Lah ini bantuan buat warga, kok malah disewain? Ini buat siapa sebenarnya? Buat warga atau buat kantong pribadi?” tanyanya kesal.

Ia juga menyoroti sikap kepala desa yang dinilai tak peduli dengan warga. “Musim rambutan dan duku, motor itu dipakai dagang keluar. Pembangunan jalan gang aja mandek. Dari puasa sampai lebaran nggak pernah kelihatan di masjid padahal rumah deket,” tambahnya.

Bedi: “Ngasih 50 Ribu Buat Rokok, Bukan Sewa”

Menanggapi isu tersebut, Bedi, warga yang diduga menyewa motor roda tiga, membantah tuduhan tersebut. Ia mengklaim hanya memberikan uang rokok kepada kades.

“Waktu musim rambutan saya dagang, ya ngasih 50 ribu ke pak kades buat rokok. Saya juga masih warga Tambiluk, cuma tinggal di desa sebelah. Lagian kalau ada warga nyuruh ngangkut pupuk, saya juga dikasih upah,” jelas Bedi.

Menurutnya, hubungan dia dengan kades bukan sebatas warga biasa. “Saya masih saudara, dulu juga tim suksesnya,” ungkapnya jujur.

Kades Tambiluk Berdalih?

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Tambiluk, A. Kosim, membantah tudingan menyewakan motor bantuan. Ia berdalih, uang Rp50 ribu itu bukan sewa melainkan pelunasan utang bensin.

“Itu bukan sewa, Bedi dulu utang bensin ke saya. Kalau masyarakat mau pinjam, tinggal ngomong aja. Urus sendiri aja kalau ganti oli atau beli bensin,” katanya santai.

Kosim juga menuding balik warga yang menyebarkan isu ini. “Kalau warga ngomong, bilangin aja ke si akang itu. Semua orang juga kalau dicari-cari kesalahannya pasti ada,” ujarnya. Ia bahkan mengundang wartawan dan warga yang mempertanyakan hal ini untuk “ngopi” di kantor desa hari Senin nanti.

Dugaan ini menambah daftar panjang kisah “nakalnya” pengelolaan bantuan pemerintah di level desa. Di tengah kondisi ekonomi yang makin berat, ulah seperti ini justru menambah beban rakyat kecil yang mestinya jadi prioritas utama. Jika benar terbukti, apakah pantas bantuan untuk warga malah jadi ‘sapi perah’ sang kades?

Artikel Terkait

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

1,250FansSuka
1,506PengikutMengikuti
550PelangganBerlangganan

TRENDING

Konflik Sengketa Lahan Antara Pemkot Cilegon Dengan Masyarakat Mendapat Keseriusan Menteri ATRBPN

0
CILEGON — Berdasarkan Sumber dari Aktivis Pemerhati Kebijakan Publik Aris Moenandar, Dalam keterangan tertulisnya, bahwa telah diterima Surat dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang...

Dugaan Jadi Korban Asusila, Bocah SD di Kiara Walantaka Akhirnya Mengaku: Aku Diraba dan...

0
Serang – Kasus dugaan asusila terhadap bocah perempuan berusia 12 tahun berinisial Enong (bukan nama sebenarnya) di wilayah Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, mulai...

Pelayanan Buruk! Ibu Hamil Hampir Melahirkan di Angkot karena Puskesmas Taktakan Tutup

0
Serang – Buruknya pelayanan di Puskesmas Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, kembali mencoreng dunia kesehatan. Seorang ibu hamil nyaris melahirkan di dalam angkot setelah...

Program Ketapang 2024 di Desa Kendayakan Diduga Sarat Penyimpangan, Kades Bungkam!

0
Serang - Program Ketahanan Pangan (Ketapang) Hewani di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, kini menjadi sorotan. Program yang dibiayai oleh Dana Desa...

Tragis! Bocah SD di Walantaka Diduga Jadi Korban Asusila, Si-anak Dituduh Pelakor oleh Istri...

0
Serang – Duka mendalam menyelimuti sebuah keluarga di lingkungan Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang. Putri mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar, sebut...
- Advertisement -

Artikel Terbaru