back to top
26.6 C
Indonesia
Selasa, Desember 2, 2025

Buy now

Oknum Kades Ketanggung Diduga Instruksikan Blokir Nomor Wartawan, Sikap Antipers Dinilai Menabrak Etika Publik

CILACAP, penasultan.co.id – Dunia jurnalistik kembali dibuat gerah. Dugaan tindakan tidak pantas kembali datang dari aparatur desa. Kali ini, seorang oknum Kepala Desa Ketanggung, Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap, berinisial JS, diduga menginstruksikan perangkatnya untuk menjauhi wartawan hingga memblokir nomor telepon para jurnalis.

Informasi tersebut beredar luas di lingkungan perangkat Desa Ketanggung dan langsung memicu gelombang kritik dari berbagai awak media. Sikap tersebut dinilai menodai posisi jurnalis sebagai pilar keempat demokrasi, yang seharusnya menjadi mitra transparansi dan kontrol sosial.

Kades Diduga Jarang Masuk Kantor, Bahkan Tak Mengakui Jabatan Saat Dikonfirmasi

Tak berhenti pada dugaan instruksi pemblokiran nomor wartawan, JS juga disorot terkait kedisiplinan kerjanya. Sejumlah jurnalis mengaku kesulitan bertemu sang kades. Bahkan santer kabar bahwa JS tidak mengakui dirinya sebagai Kepala Desa ketika berhadapan dengan wartawan yang tidak ia kenal.

Sikap tertutup JS menimbulkan dugaan liar di masyarakat. Sebagian warga menilai JS seperti “makan gaji buta”, sering bolos, dan dinilai tidak becus mengelola desa.

“Jangan-jangan JS sudah terkena virus menyelewengkan Dana Desa. Sikap tertutupnya membuat kami mempertanyakan banyak hal,” ujar salah satu warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Warga Ketanggung bahkan menyebut perilaku JS sebagai “mbelosondo alias sakarepe dewek”, sebuah sindiran keras yang menggambarkan gaya kepemimpinan semaunya sendiri. Mereka menilai kondisi ini menjadi alarm bagi warga dalam menghadapi pemilihan kepala desa mendatang.

Sekdes Bantah, tapi Tak Bisa Tunjukkan Bukti Surat Tugas

Menanggapi berbagai tudingan, Sekretaris Desa Ketanggung, Yulia Fathul Hidayah, didampingi sejumlah perangkat, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa JS sebenarnya aktif dalam menjalankan tugas.

“Setahu kami, Pak Kades selalu berdinas. Mungkin saat awak media datang, beliau sedang dinas luar,” ujarnya pada Senin (24/11/2025).

Ia juga membenarkan bahwa JS memang beberapa hari terakhir sedang banyak kegiatan luar desa.

Namun, ketika ditanya ke mana saja JS menjalankan dinas luar dan diminta menunjukkan bukti surat tugas, Sekdes dan perangkat tidak dapat memperlihatkan dokumen apa pun. Kondisi ini justru menambah tanda tanya besar.

Bantahan Soal Instruksi Blokir Wartawan

Sekdes Yulia juga membantah pernah mendengar instruksi dari JS untuk memblokir nomor wartawan.

“Saya tidak pernah mendengar secara langsung perintah tersebut,” katanya.

Ia menambahkan, berdasarkan instruksi Sekcam, saat ini desa tengah menjalankan program efisiensi anggaran, sehingga tidak ada lagi alokasi dana untuk kegiatan melibatkan wartawan.

“Barangkali itu alasan Pak Kades kurang berkenan dengan wartawan,” tambahnya.

Namun klarifikasi itu justru menimbulkan keraguan baru. Pasalnya, tidak adanya bukti formal atas dinas luar membuat dugaan publik semakin menguat.

Komentar Pedas Wartawan Senior: “Kalau Zaman Jin & Jun, Kantor Dipindah pun Kades Tidak Tahu”

Salah satu wartawan senior, Hadi Try Wasisto R (SKI Patroli), menanggapi situasi ini dengan satire yang memancing tawa seluruh hadirin.

“Kalau kondisi seperti ini terjadi di zaman Jin & Jun, mungkin kalau kantor desa dipindah, Pak Kades tidak tahu keberadaannya karena jarangnya masuk kantor,” ujarnya.

Pernyataan itu dinilai menggambarkan kondisi kedisiplinan sang kades yang selama ini banyak dipertanyakan.

Sekdes Himbau Media Tidak Mempertajam Perselisihan

Di akhir pertemuan, Sekdes Yulia berharap agar perbedaan persepsi ini tidak semakin memanas. Ia meminta agar hubungan antara Pemerintah Desa Ketanggung dan pers tetap terjalin harmonis.

“Semua berita yang dimuat tentang Desa Ketanggung sebaiknya dari sisi yang baik dan edukatif,” pungkasnya.

Permintaan ini justru memunculkan perdebatan baru di kalangan wartawan, karena dianggap sebagai upaya mengarahkan pemberitaan, yang jelas bertentangan dengan prinsip independensi pers.

Sumber: Mbah Wasis

Subscribe

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Tetap Terhubung

1,250FansSuka
1,506PengikutMengikuti
550PelangganBerlangganan

TRENDING

Waspada Skema Makin Rapi! Janji Pengembalian Dana di Aplikasi N15Ad Diduga Tipuan Lanjutan Lewat...

12
Serang penasultan.co.id – Dugaan penipuan digital berkedok pekerjaan online lewat aplikasi N15AdJob atau Next15Ad makin terang benderang. Setelah banyak korban mengaku tertipu oleh skema...

Resmi Ambruk! Aplikasi N15Ad dan Situs Refund ZCMOB Down Total per 1 Juli 2025

5
Serang – penasultan.co.id | Skandal penipuan digital yang melibatkan aplikasi kerja online N15AdJob akhirnya memasuki klimaks tragis: aplikasi resmi tidak dapat diakses per Selasa,...

Terbongkar! Aplikasi N15 AdJob Diduga Kuat Modus Penipuan Online Terorganisir, Masyarakat Diminta Waspada

0
Serang – Publik kembali dihebohkan dengan munculnya aplikasi berlabel “pekerjaan digital” bernama Next15Ad atau N15AdJob yang belakangan ini diduga kuat merupakan modus penipuan online...

Bisakah Uang Jaminan di Aplikasi N15 Dikembalikan? Berikut ini Faktanya

0
Serang – penasultan.co.id | Ribuan masyarakat kini menaruh harapan pada satu pertanyaan besar: apakah uang jaminan kerja yang disetor ke aplikasi N15AdJob bisa dikembalikan?...

Bongkar Mafia Tanah! Polda Banten Tangkap Otak Penyerobotan Lahan di Kragilan

0
Serang – Polda Banten kembali menunjukkan tajinya dalam memberantas praktik mafia tanah di wilayah hukumnya. Kali ini, Melalui Penyidik Subdit Harda (Harta Benda) berhasil...
- Advertisement -

Artikel Terbaru

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini