PENASULTAN.CO.ID, SERANG,– Viralnya pemberitaan di beberapa
Media online terkait tidak sesuai dengan spesifikasi teknis pada Pelaksanaan
kegiatan Pembangunan Konstruksi Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Cikalumpang,
menjadi sorotan banyak pihak, khususnya pihak Dinas PUPR Bidang Sumber Daya
Alam Provinsi Banten, gerak cepat langsung menugaskan tim Pengawasnya turun
langsung ke lokasi Projek, melakukan evaluasi dan validasi progres fisik
pembangunan dengan Anggaran sebesar Rp. 2.278.123.600,- ( dua milyar dua ratus
tujuh puluh delapan juta enam ratu rupiah ), yang selanjutnya meminta kepada
pihak pelaksana, agar catatan dan temuan fakta di lapangan harus segera di
perbaiki dan Pelaksanaan Projek harus mengacu kepada spek dan RAB yang sudah
ditentukan, Selasa 19/09/2023.
Berdasarkan fakta dan penelusuran Tim Media, serta
konfirmasi dengan beberapa para pekerja, untuk teknis pemasangan pondasi batu
hanya disusun di tanah berlumpur ( tidak dikeringkan terlebih dahulu ) sehinga ukurannya kurang dari 50 CM, fakta
lapangan terlihat ada tiga titik pemasangan batu pondasi sudah ada yang retak diakibatkan
lahan galian untuk pemasangan batunya diduga tidak sesuai spesifikasi teknis.
Menurut salah seorang Pekerja yang tidak mau di publis
namanya, menjelaskan kepada tim Media, bahwa sebelumnya para pekerja projek ini
dikerjakan orang Mandalawangi kabupaten Pandeglang, namun tidak diketahui para
pekerja kabur meninggalkan projek, menurut informasi pembayarannya macet dan
para pekerja banyak yang sakit, ungkapnya.
Ia menambahkan para pekerja yang sekarang ada sekitar 50
orang, adalah warga desa Kalumpang dan sekitarnya, dari sekitar 50 orang para
pekerja projek hanya ada 5 orang yang memakai APD ( Alat Pelindung Diri )
” ribet pak kalau kerja pake helm sama sepatu bot mah,
karena sudah biasa bekerja begini lebih nyaman, selanjutnya, untuk pembayaran
upah tidak berdasarkan HOK melainkan menggunakan sistem borongan dengan harga
Rp.150.000,- per Kubikasi,
“seharusnya pak
untuk memperlancar kegiatan, pihak pemborong menggunakan alat berat ( evelator
/ beko untuk menggali pondasi dan Molen untuk mengoptimalkan adukan, wajar saja hasil nya tidak maksimal karena
para pekerjanya hanya menggunakan Cangkul kemudian yang namanya upah kerja
borongan pastinya kejar target, parah ini projek 2 Milyaran lebih dikerjakan dengan
Manual terkesan asal jadi, dan untuk material Batu yang digunakan untuk projek
tidak menggunakan batu belah padat seperti layaknya digunakan untuk pemasangan
irigasi, ini mah seperti batu oplosan, dan semen yang digunakan adalah semen
Jakarta, ungkap salah seorang pekerja yang melansir material batu dan pasir.
Ditemui Tim Media di Kantor Direksi Kitnya, pihak pelaksana
CV Estetika Sedaya, sambil memperlihatkan spek gambar, Supri selaku Tim Teknis
Sipil” menjelaskan bahwa galian pondasinya sudah sesuai dengan spek
teknis, tidak mungkin pak pekerjaan pondasi tidak di gali, sebelumnya galian
tanah untuk pondasi dikeringkan dengan kedalaman 50 Cm, dalam RAB tidak ada
pemasangan pasir dan pondasi batu tidak ada pengecoran, jelas Supri.
Terkait ada keretakan fisik pemasangan pihaknya bertanggung
jawab akan memperbaikinya karena saat ini proges fisik pekerjaan baru mencapai
32% dan masih dalam pengerjaan.
Lebih lanjut, Supri memaparkan bahwa projek sebelum
dilaksanakan terlebih dahulu disosialisasikan di kantor Desa Kalumpang, saat
itu hadir Kepala Desa Kalumpang dan Kepala Desa Bugel beserta RT/RW, Muspika
kecamatan Padarincang, serta dari PUPR Bidang SDA Provinsi Banten, berkaitan
dengan Pohon yang ditebang karena pelebaran irigasi, pihak pemilik pohon tidak
berkeberatan karena pohon kelapa bisa di memfaatkan oleh pemiliknya menjadi
bahan bangunan yang upah gergajinya menjadi tanggung jawab pelaksana.
Diakhir penjelasannya, Supri juga menggungkapkan bahwa dalam
rangka menjelang Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, selaku pelaksana Pihaknya berencana akan
berkontribusi memberikan bantuan dan santunan kepada Warga masyarakat di
sekitar projeknya, tukas Supri.
Kontributor:Rizqi