back to top
26.8 C
Indonesia
Rabu, April 30, 2025

Buy now

Program Ketapang 2024 di Desa Kendayakan Diduga Sarat Penyimpangan, Kades Bungkam!

Serang – Program Ketahanan Pangan (Ketapang) Hewani di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, kini menjadi sorotan. Program yang dibiayai oleh Dana Desa tahun anggaran 2024 ini telah direalisasikan di tiga kampung, yaitu Kampung Malang Nengah, Kampung Kobakan, dan Kampung Kosambi Cawang. Namun, transparansi serta efektivitas pelaksanaannya mulai dipertanyakan oleh berbagai pihak.

Program ini mencakup pengadaan kambing dan pembangunan kandang dengan total anggaran mencapai Rp 198.540.000. Kepala Desa Kendayakan, Lukman, sebelumnya menyatakan bahwa pelaksanaan program dilakukan dalam bentuk kelompok, dengan masing-masing kelompok beranggotakan 10 orang. Setiap lokasi mendapatkan 11 ekor kambing—10 betina dan 1 pejantan—dengan anggaran Rp 33.000.000 untuk pengadaan kambing dan Rp 33.180.000 untuk pembangunan kandang. Dengan demikian, total anggaran per titik mencapai Rp 66.180.000.

Namun, hasil investigasi di lapangan mengungkap adanya dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan program ini. Salah satu temuan utama adalah perbedaan jumlah kandang yang dilaporkan dengan yang ditemukan di lokasi. Berdasarkan keterangan Kepala Desa, kandang seharusnya sesuai dengan jumlah titik program, tetapi fakta di lapangan menunjukkan adanya empat kandang yang tidak sesuai dengan laporan yang telah disampaikan.

Kesaksian Warga dan Dugaan Ketidaksesuaian

Salah satu anggota kelompok penerima manfaat, Juadi yang akrab disapa Doso, mengungkapkan bahwa ia ditunjuk langsung oleh Kepala Desa untuk mengurus kambing di Kampung Meracang, RT 13/04. Namun, ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai dugaan ketidaksesuaian antara laporan dan realisasi di lapangan.

“Kalau saya selaku anggota kelompok, kalau ketuanya Koyo, soal di lokasi yang lainnya ada berapa saya tidak tahu. Yang saya tahu hanya yang sedang kami urus di Kampung Meracang,” jelasnya, Kamis (30/1).

AVvXsEhxZ uOmHP1R9NE Xjd1lwtYZGxBZO0udnd0UanvewBhcLfiNAERZIy74FZeg1oyPy7A5Kq524DaURk0zSkpVqVsKhg7tUijSkFYUI2KimoG6EBRDUoPH1y6mTB1dStht3 NEXinPx8soY97tvNC3YWAylpkaOVPuii87bmcf6Jv4OWbjrO5VyuQSiyWxpL=w640 h400

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai papan informasi anggaran, Doso mengakui bahwa sebelumnya ada, tetapi kini hilang entah ke mana.

“Kalau papan informasi tadinya ada, tapi nggak tahu sekarang di mana itu,” tambahnya.

Kades Bungkam, Warga Menuntut Transparansi

Setelah pemberitaan mengenai dugaan ketidakterbukaan dalam program ini muncul sebelumnya, Kepala Desa Kendayakan, Lukman, justru menghindari konfirmasi. Bahkan, ia diduga memblokir nomor WhatsApp wartawan yang berusaha meminta klarifikasi terkait permasalahan ini.

Sampai berita ini ditayangkan untuk kedua kalinya, Kepala Desa Kendayakan belum memberikan klarifikasi, sehingga dugaan penyimpangan anggaran Dana Desa 2024 semakin menguat.

Kasus ini memicu pertanyaan dari berbagai pihak mengenai transparansi penggunaan Dana Desa untuk program Ketapang 2024 di Desa Kendayakan. Warga berharap ada tindak lanjut dari pihak berwenang guna memastikan bahwa program ini berjalan sesuai perencanaan serta manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara optimal.

Pihak berwenang diharapkan segera turun tangan untuk melakukan audit dan investigasi guna memastikan tidak ada praktik penyimpangan dalam pengelolaan dana desa yang seharusnya diperuntukkan bagi kesejahteraan masyarakat.

(Udin/Uci)

Artikel Terkait

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

1,250FansSuka
1,506PengikutMengikuti
550PelangganBerlangganan

TRENDING

Konflik Sengketa Lahan Antara Pemkot Cilegon Dengan Masyarakat Mendapat Keseriusan Menteri ATRBPN

0
CILEGON — Berdasarkan Sumber dari Aktivis Pemerhati Kebijakan Publik Aris Moenandar, Dalam keterangan tertulisnya, bahwa telah diterima Surat dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang...

Dugaan Jadi Korban Asusila, Bocah SD di Kiara Walantaka Akhirnya Mengaku: Aku Diraba dan...

0
Serang – Kasus dugaan asusila terhadap bocah perempuan berusia 12 tahun berinisial Enong (bukan nama sebenarnya) di wilayah Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, mulai...

Pelayanan Buruk! Ibu Hamil Hampir Melahirkan di Angkot karena Puskesmas Taktakan Tutup

0
Serang – Buruknya pelayanan di Puskesmas Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, kembali mencoreng dunia kesehatan. Seorang ibu hamil nyaris melahirkan di dalam angkot setelah...

Diduga Oknum RT dan Pegawai Dinsos Pungut Biaya Pembuatan BPJS PBI, Warga Merasa Tertipu

0
Serang – Program BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang seharusnya diberikan secara gratis kepada masyarakat kurang mampu justru diduga dijadikan ladang pungutan oleh...

Pendaftaran BPJS PBI Gratis 0 Rupiah, Tidak Boleh Kolektif

0
Serang – Pendaftaran BPJS Kesehatan untuk kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI) gratis 0 rupiah masih mengalami kendala karena keterbatasan kuota. Sejak tahun 2023 hingga...
- Advertisement -

Artikel Terbaru