Serang, penasultan.co.id — Proyek pemeliharaan pagar kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten yang sedang berlangsung kini menjadi sorotan publik. Proyek yang dikelola langsung oleh Bapenda dan dilaksanakan oleh CV Firas Hukama tersebut memiliki nilai anggaran Rp378 juta dari APBD Provinsi Banten Tahun 2025, dengan masa pekerjaan 28 hari kalender, berdasarkan kontrak 000.3.2/61807312/SPK/Pjkon/Bapenda/2025.
Namun, pelaksanaan proyek di lapangan diduga sarat kejanggalan. Indikasi penggunaan material di bawah standar hingga potensi penyimpangan spesifikasi teknis (spek) mencuat kuat setelah investigasi tim media penasultan.co.id.
Temuan Lapangan: Besi di Bawah Ukuran, Semen Murahan, APD Tak Lengkap
Hasil pantauan di lokasi pekerjaan menunjukkan sejumlah kejanggalan. Pelaksana proyek maupun konsultan pengawas tidak tampak di lokasi. Para pekerja pun terlihat tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar, hanya diberi rompi dan helm seadanya.
Lebih parah lagi, ditemukan dugaan serius mengenai spesifikasi teknis:
- Besi yang seharusnya berdiameter 12 mm, tetapi terpasang besi 7,9 mm
- Cincin ring yang semestinya 6 mm, namun digunakan 3,6 mm
- Penggunaan semen yang tidak sesuai standar setara Tiga Roda
- Minimnya pengawasan dari pihak Bapenda sebagai penanggung jawab
Pekerja: “APD cuma helm dan rompi, pelaksana jarang datang”
Salah satu pekerja yang enggan disebut namanya mengungkapkan:
“Pekerja ada 8 orang, sudah kerja 4 hari. APD cuma dikasih helm sama rompi saja. Coba tanya mandor saja,” ujarnya singkat, Kamis (11/12/2025).




Mandor Akui Tak Tahu Detail, Upah Dapur Disebut Privasi
Di tempat yang sama, Bilal, selaku mandor sekaligus kepala tukang, memberikan keterangan terkait spesifikasi pekerjaan.
Ia menyebut bahwa dalam RAB tidak tercantum merek semen tertentu, sehingga penggunaan semen apa pun dianggap tidak masalah.
“Pekerjaan sudah 4 hari, pekerja ada 8 orang. Pelaksana Kang Iyus, tapi jarang ke sini. Di RAB tidak tercantum merek semen, pakai Rajawali juga tidak apa-apa. Untuk upah, itu dapur kita, tidak boleh tahu,” kata Bilal.
Terkait besi yang diduga mengecil dari ukuran standar, Bilal mengklaim:
“Besi selup tulangan pakai yang 12 mm, ring 6 mm. Nomor pelaksana saya nggak enak ngasihnya. Mending nanti dihubungi balik,” ujarnya berkelit.
Pelaksana Belum Beri Klarifikasi
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pelaksana proyek belum memberikan jawaban resmi ataupun klarifikasi terkait berbagai temuan dan dugaan penyimpangan spesifikasi teknis pada proyek pemeliharaan pagar Bapenda tersebut. Kontak yang disimpan oleh pihak mandor juga belum memberikan respons.
Dalam waktu dekat, tim media penasultan.co.id berencana mendatangi langsung kantor Bapenda Provinsi Banten untuk meminta informasi, konfirmasi, dan klarifikasi resmi atas dugaan ketidaksesuaian spek tersebut.
(Tim/Red)







