Serang, penasultan.co.id – Proyek pembangunan saluran air limbah (uditch) di Desa Mandaya, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, Banten, menuai sorotan tajam. Proyek yang baru saja selesai dikerjakan ini diduga kuat asal-asalan tanpa perencanaan matang. Parahnya, Kepala Desa Mandaya, Samudi, kabur dan menghindar saat tim wartawan mendatangi lokasi untuk konfirmasi.
Pantauan eksklusif penasultan.co.id di lapangan selama beberapa hari mengungkap berbagai kejanggalan. Mulai dari tidak adanya papan informasi proyek, uditch yang pecah dan sompel namun tetap dipasang, hingga dugaan ketidaksesuaian ukuran uditch yang membuat aliran air justru mengalir di luar bukan di dalam salurannya.
“Airnya malah ngalir di bawah, bukan di dalam uditch. Kayaknya ukurannya salah atau asal pasang,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, saat ditemui di lokasi, Kamis (5/6/2025).

Warga juga menyebutkan bahwa proyek tersebut sudah berjalan sekitar lima hari namun belum selesai, dan saat ini libur karena menjelang Hari Raya Idul Adha.
“Sekarang libur soalnya mau lebaran haji. Mungkin dilanjutkan setelah lebaran. Pekerjanya juga saya kurang tahu dari mana. Coba tanya ke Sekdes Agus saja,” tambah warga tersebut.
Namun saat dikonfirmasi, Sekretaris Desa Mandaya, Agus, tidak memberikan respons. Begitu juga dengan staf desa bernama Cecep yang dihubungi melalui telepon, mengaku sedang berada di luar kota dan menyarankan agar langsung menghubungi Agus.
Tak puas dengan jawaban tersebut, awak media mendatangi rumah Kepala Desa Samudi untuk meminta klarifikasi. Namun alih-alih memberikan penjelasan, Kades Samudi justru memperlihatkan gelagat mencurigakan dengan kabur masuk ke dalam rumahnya dan menolak menemui wartawan.
Sikap tertutup Kades Mandaya itu semakin memperkuat dugaan publik adanya indikasi penyelewengan atau ketidakwajaran dalam proyek tersebut.
Ada Apa dengan Kades Samudi?
Perilaku menghindar dari kepala desa Mandaya memunculkan pertanyaan besar dari masyarakat. Ada apa sebenarnya dengan proyek uditch ini? Kenapa harus kabur saat dimintai penjelasan?
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Pemerintah Desa Mandaya. Publik mendesak agar pihak berwenang, baik dari inspektorat daerah maupun aparat penegak hukum, segera turun tangan menyelidiki proyek ini secara menyeluruh.
Apabila benar proyek ini tidak sesuai spesifikasi, maka potensi kerugian negara dan masyarakat harus diungkap secara terang-benderang. Jangan sampai proyek yang seharusnya bermanfaat bagi masyarakat justru menjadi ladang bancakan oknum-oknum tak bertanggung jawab.
(Tisna)