Penasultan.co.id, Serang – 27 September 2025 | Pasanggrahan Tjimande Banten Indonesia (PTBI) menggelar acara santunan anak yatim dan dhuafa sekaligus ritual keceran yang berlangsung di Kantor DPP PTBI, Kelurahan Nyapah, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.
Kegiatan sosial dan budaya ini menghadirkan kurang lebih 200 anak yatim dan dhuafa. Acara turut dihadiri berbagai elemen masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, aparatur kelurahan serta kecamatan, hingga unsur TNI dan Polri.
Rangkaian Acara
Acara dimulai pada sore hari dengan tawasulan serta doa bersama. Setelah itu, dilakukan pembagian bingkisan berupa beras kemasan 5 kilogram dan santunan uang tunai kepada anak yatim serta dhuafa.
Malam harinya, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan ritual keceran yang diawali pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ustadz Mulyadi.

Ketua Panitia Pelaksana Ritual Keceran, H. Abdulmunib Hs, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu undangan serta pihak yang telah mendukung acara. Ia menegaskan bahwa ritual keceran merupakan tradisi yang perlu terus dilestarikan.
“Kami berharap ritual keceran ini dapat berkembang hingga ke generasi berikutnya, sekaligus menjaga kelestarian seni dan budaya di tanah Banten,” ujarnya.
Sementara itu, Pendiri PTBI, H. Adha Mulyana, menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, tetapi juga wujud kepedulian terhadap anak yatim dan dhuafa.
“Kami berharap PTBI dapat terus melestarikan seni budaya Banten, sekaligus menjadi teladan bagi masyarakat luas,” ungkapnya.
Meriah dengan Seni Budaya Banten
Acara semakin meriah dengan penampilan seni tradisional Banten seperti pencak silat dan debus. Ketua TTKKBI, H. Arip Hidayat, yang hadir sebagai tamu kehormatan, turut mempersembahkan aksi pencak silat.
Melalui kegiatan ini, para tokoh berharap generasi muda dapat terus menjaga serta mengembangkan seni bela diri pencak silat dan debus yang menjadi bagian dari kekayaan budaya Banten.
(Sah/Ar)