PENASULTAN.CO.ID, SERANG–>> Program Ketahanan Pangan atau Ketapang hewani tahun pelaksanaan 2022, berupa pengadaan hewan unggas bebek dan bibit ikan lele yang dialokasikan dari Dana Desa atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)
didesa pamong kecamatan ciruas kabupaten Serang Banten, dibuat seperti main-main dan di duga kepala desa pamong menunjuk serta meng-SK kan kelompok kerja masyarakat (KKM) yang tidak mempunyai sekil di bidang peternakan dan budidaya ikan lele Sehinga banyak hewan ternak yang mati,
Hal itu Dikatakan RT, dan warga, mereka menilai kepala desa salahdalam memilih kelompok kerja masyarakat (KKM) yang dinilai tidak berkopeten
untuk merawat hewan ternak bebek dan ikan lele,
Topik selaku ketua RT 01/01 mengatakan saya kalau sosialisasi nya tahu namun tidak di ikut sertakan dalam kelompok tersebut.
” Ya kalau kumpulan di desa sering kang, namun untuk di perbantukan jadi anggota kelompok belum pernah, bahkan saya juga pernah mengusulkan program ketahanan pangan tentang penggemukan sapi belum terealisasikan sampai sekarang, untuk lebih jelasnya tanya saja kebalai desa
atau sama pak kades ya” ungkapnya.
Di temui di kediaman nya kepala desa pamong Hajiji mengatakan bahwa yang bikin RABnya salah kurang pas, kaya orang main-main saja.
” Abis-abisan duit saya 20 juta untuk program ini, lele pada mati sedangkan harga bebek telor sekarang Rp 85.000 yang masih produktif, sedangkan di RAB hanya Rp 49.000 belum buat pakan hanya di Anggar kan satu bulan, artinya pakan itu di tanggung saya sendiri,” ujarnya.
Hajiji menambahkan “kalau untuk bibit lele 40.000 ribu ekor, harga benih bibit lelenya 250 rupiah per ekor, Dan bebek 700 ekor harga satu ekor nya Rp 49.000. Pusing kang, di kecamatan juga banyak yang ngomongin Terkait peternakan dipamong ini, program ketahanan pangan itu jangan aja, karna bebek dan lele nanti kaya di desa pamong pada mati. Ucapnya, Selasa,(12/09/23)
” masih kata Hajiji ” bayangkan sehari mati nya 40 ekor bebek kadang-kadang sedikitnya sehari 30 ekor bebek pada sakit, namun insfektorat juga sudah ke sini sudah meriksa kelokasi, Poto Poto juga sudah ada, kalau untuk papan informasi proyek tadinya ada berhubung sudah lama jadi ilang, katanya.
Dari 700 ekor bebek itu sekarang tersisa 12 ekor bebek, sisanya sekarang sudah saya serahkan ke adik saya untuk merawat biar bertelur. imbuhnya
Namun saat di pertanyakan terkait anggaran ketahanan pangan tahun 2022 dan papan informasi nya serta dokumentasi hewan ternak yang mati, Hajiji tidak bisa menunjukkannya dan berdalih lupa,
” Lupa ya karena sudah lama sudah satu tahun yang lalu,”kilahnya.
Sementara itu, warga, Desa pamong RT01/01 saat dikonfirmasi mengatakan bahwasanya program ketahanan pangan dari Anggaran dana desa untuk hewani bebek dan lele tersebut di kelola oleh kepala desa sendiri,
“program ketapang itu yang mengelola kades nya, ada pun yang kerja di situ banyak seperti si pani warga setempat, namun sekarang tidak ada lagi yang kerja pada berhenti orang tidak bayar kok, jadi pada kabur,” Ucapnya.
Masih kata warga ” seharusnya mah dana itu di hibahkan untuk di kelola masyarakat, kalau bicara bebek mati itu mah ngotak trik pak lurah saja, ya dulu mah selagi kepengurusan yang lalu itu dananya turun di kasih sama Junaedi selaku BPD, kalau dia yang mengelolanya mah lancar-lancar saja, sampai tahunan bahkan sampai panen dan banyak yang menikmati hasilnya, jelasnya
Menurut warga itu anggaran segitu juga paling yang di belikan separo dari anggaran, yang separuh ya nggak tahu, tahu buat bayar hutang, ya nggak, udu konontahh..! seraya menyakin media.
Lanjut kata warga “kalau bibit lele bukan kiloan belinya, biasa saya beli itu bijian ada yang 300 rupiah yang lebih kecil lagi 150 rupiah per ekor, kalau kata lurah hewan ternak itu mati, pembuatan SPJ (surat pertanggung jawaban) itu sangat mudah sekali tinggal tulis saja mati, SPJ itu buatan manusia kang. Bebernya.
Berbeda hari di tempat yang sama Hendra selaku bendahara desa pamong mengatakan, terkait Anggaran ketahanan pangan itu kurang lebih 190
juta plus kandang. dari Anggaran dana desa 830 juta semuanya kan turun dana
Awal 1,2 milyar,
” Anggaran segitu buat bikin kandang, pagar, pakan bebek dan lele ongkos gali bikin lobang kolam, dll, kalu untuk ketua nya pak KASBUL KINI, adiknya pak Kades,” ungkapnya.
Sementara Itu Kasbul Kini Sebagai ketua kelompok, Saat Ditemui dikediamanya Sedang Tidak ada ditempat, Sampai Berita ini di tayangkan ketua kelompok belum dapat ditemui.
(SSS)