back to top
20.8 C
Indonesia
Rabu, Mei 7, 2025

Buy now

Diduga Gagal Konstruksi, Proyek Satker PJN Wilayah 1 Banten Digeruduk HMI Pandeglang

Serang, Penasultan.co.id – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pandeglang melakukan aksi protes di depan kantor Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Banten pada Selasa (13/8). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap proyek yang diduga mengalami kegagalan konstruksi.

Koordinator lapangan sekaligus Ketua Umum HMI Cabang Pandeglang, Entis Sumantri, mengungkapkan bahwa proyek yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 1 PPK 1.3 melalui kontraktor PT. Rama Abdi Pratama (RAP) diduga telah mengalami kegagalan dalam konstruksinya. 

“Ambruknya Jembatan Cisata bukan karena bencana alam. Pelaksana proyek tidak melakukan rekayasa jalan dan jembatan dengan benar. Kami menilai mereka lalai dan proyek ini telah gagal konstruksi,” ujar Entis dengan lantang.

IMG 20240813 WA0091

Selain itu, Entis juga mengkritik kualitas pekerjaan pada beberapa kegiatan lainnya, seperti pemasangan saluran air jenis u-ditch atau boxculvert yang dinilai dikerjakan asal-asalan. Menurutnya, hal tersebut akan berdampak pada ketidakmaksimalan fungsi saluran air tersebut.

Proyek ini sendiri memiliki anggaran sebesar Rp78,5 miliar dengan konsultan supervisi dari PT. Gunung Giri Engineering Consultant KSO, PT. Mitrafacific Consulindo Internasional, dan PT. Endah Bangun Negara Consultant. 

Melihat dampak buruk yang ditimbulkan oleh proyek Preservasi PJN Wilayah 1 Banten ini, massa aksi meminta Kementerian PUPR untuk segera memecat Kepala BPJN Banten beserta PJN 1 PPK 1.3 Provinsi Banten. Selain itu, HMI Cabang Pandeglang juga mendesak agar semua pihak yang terlibat dalam pemenangan tender proyek tersebut di-blacklist.

Koordinator lapangan lainnya, Moh. Ilham, menambahkan bahwa proyek yang tengah dikerjakan oleh PT. Rama Abdi Pratama (RAP) telah menimbulkan banyak dampak buruk sejak dimulainya. “Banyak temuan, seperti gundukan material dan alat berat yang disimpan di badan jalan, yang menyebabkan kecelakaan dan mengancam keselamatan jiwa. Para pekerja juga mengabaikan K3, serta u-ditch yang direndam di air dan lainnya,” katanya.

Dengan adanya berbagai temuan tersebut, HMI Cabang Pandeglang mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, Kejati Banten, dan Polda Banten untuk segera turun tangan dan menghitung kerugian yang ditimbulkan oleh proyek tersebut.

“Saya meminta kepada APH agar bekerja sama dengan BPK RI untuk menghitung kerugian yang ditimbulkan dari proyek ini,” tegas Entis.

[Red/*]

Artikel Terkait

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

1,250FansSuka
1,506PengikutMengikuti
550PelangganBerlangganan

TRENDING

Konflik Sengketa Lahan Antara Pemkot Cilegon Dengan Masyarakat Mendapat Keseriusan Menteri ATRBPN

0
CILEGON — Berdasarkan Sumber dari Aktivis Pemerhati Kebijakan Publik Aris Moenandar, Dalam keterangan tertulisnya, bahwa telah diterima Surat dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang...

Dugaan Jadi Korban Asusila, Bocah SD di Kiara Walantaka Akhirnya Mengaku: Aku Diraba dan...

0
Serang – Kasus dugaan asusila terhadap bocah perempuan berusia 12 tahun berinisial Enong (bukan nama sebenarnya) di wilayah Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, mulai...

Pelayanan Buruk! Ibu Hamil Hampir Melahirkan di Angkot karena Puskesmas Taktakan Tutup

0
Serang – Buruknya pelayanan di Puskesmas Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, kembali mencoreng dunia kesehatan. Seorang ibu hamil nyaris melahirkan di dalam angkot setelah...

Program Ketapang 2024 di Desa Kendayakan Diduga Sarat Penyimpangan, Kades Bungkam!

0
Serang - Program Ketahanan Pangan (Ketapang) Hewani di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, kini menjadi sorotan. Program yang dibiayai oleh Dana Desa...

Tragis! Bocah SD di Walantaka Diduga Jadi Korban Asusila, Si-anak Dituduh Pelakor oleh Istri...

0
Serang – Duka mendalam menyelimuti sebuah keluarga di lingkungan Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang. Putri mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar, sebut...
- Advertisement -

Artikel Terbaru