Serang – Persoalan sampah di Kabupaten Serang hari demi hari kian menumpuk, menimbulkan berbagai persoalan, namun belum ada solusi dari Dinas lingkungan hidup (DLH) kabupaten serang, pasalnya pihak DLH Kabupaten Serang sendiri belum memiliki Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA), sehingga diduga DLH Kabupaten Serang melalui Kecamatan Membuang sampah di sembarang tempat.
Seperti terpantau di lokasi bekas galian C yang berada di desa Kramatjati, Kecamatan Kragilan kabupaten serang – Banten, terlihat penumpukan sampah, yang diduga di buang oleh 3 Kecamatan, yakni Kecamatan Kragilan Kecamatan Ciruas dan Kecamatan Kibin, bahkan DLH Kabupaten Serang sendiri menumpuk sampah di lokasi tersebut.
Hal itu juga disampaikan Syahrul Kasi Ekbang kecamatan Kragilan saat dikonfirmasi di aula kecamatan menyampaikan bahwa ia membenarkan Pemerintah Kabupaten Serang untuk saat ini memang lagi darurat sampah.
“Sampah itu ada dari beberapa kecamatan, karna memang di kabupaten serang, sedang darurat sampah, dan se-kabupaten serang sekarang ini sudah tidak boleh lagi buang di TPA Cilegon. Dan kalau bapak punya saran (kepada media-red) saran yang lebih baik lagi saran bapak apa? Kita se-kabupaten serang harus berbuat apa lagi? Kita kan masing-masing kecamatan mencari solusi, gimana caranya sampah di kecamatan bisa ada tempat pembuangan sampah. Kita awalnya mengira Pembuangan sampah sementara ini antara seminggu atau 10 hari tapi kita gak tau Pemda nya melangkah nya bagaimana” Ujarnya Senin,(26/02/2024)
Masih kata Syahrul, bahwa Solusi dari pihak DLH Kabupaten Serang masih menunggu waktu 4 bulan lamanya untuk dapat menyediakan lahan TPA yang rencananya akan diadakan di mancak.
“kemaren saya tanya DLH, katanya masih 4 bulan lagi tanya aja sama DLH langsung kalau tidak percaya, katanya ada TPA nya juga bertempat di mancak terus saya tanya kapan saya bisa buangnya, sebenernya saya ini sudah males mencari tempat buangan sampah sementara di Suwasta ini, pengennya punya TPA sendiri” imbuhnya.
Untuk terkait resmi atau tidaknya lahan itu lanjut kata dia, sebenernya mah ini TPS tetangga, coba aja liat hasilnya juga terurai dan sudah tidak ada tumpukan sampah sudah di kubur, ya sebenarnya mah khususnya tetangga sih karna darurat,
Kalau pembuangan sampah di situ Hanya buat kecamatan Kragilan, Kalau untuk melayani yang Laen saya tidak memberikan rekomendasi, itu khusus kecamatan Kragilan, kalau saya izinnya dari DLH sendiri buangnya waktu itu minta ijin ke DLH, ternyata DLH Kabupaten Serang juga ikut-ikutan buang sampah nya kesitu tadinya, tapi kalau sekarang tidak tau DLH Kabupaten Serang buang sampahnya kemana.?” Tambahnya.
Ditanya soal anggaran menumpuk sampah sementara, Syahrul terkesan menutupi,
“Untuk kedepannya kita sewa, untuk saat ini kita pake ritase sudah berjalan kurang dari satu bulan, Kalau di kecamatan Kragilan pokonya biaya nya lebih dari kecamatan lain, kalau misalkan di kecamatan lain 200 kita lebih murah, Untuk perhari itu sekitar 5 mobil Sampah” bebernya.
Ditempat terpisah PJ, Desa Keramatjati, Mad Usman, saat dijumpai di kantornya menjelaskan bahwa dirinya tidak mengetahui bahwa pihak Kecamatan Kragilan telah Membuang sampah di wilayahnya.
“Saya tidak tahu bahwa pihak kecamatan Kragilan telah membuang sampah Di sana, tidak ada musyawarah dengan desa, bahkan RT setempat saja tidak tau pada saat itu, saya sempat menegur itu pak Syahrul melalui telepon, kenapa tidak ada konfirmasi ke desa, bahkan saya taunya itu ada penumpukan sampah dari masyarakat” katanya.
Sebelumnya disampaikan juga oleh pungsional pengendalian sampah Cahyo, saat ditemui diruang kerjanya beberapa waktu lalu dia membenarkan bahwa Pemerintah Kabupaten Serang sekarang ini, sedang darurat penaggulangan sampah.
“Iya kondisi kabupaten serang sekarang lagi darurat Sampah, dari DHL Kabupaten Serang, belum ada solusi, namun upaya kita telah lakukan dengan sosialisasi ke desa, kita upayakan desa itu dapat mengelola sampah, jadi mau melakukan inovasi apa didesa sudah bisa untuk sampah, jadi membantu kita untuk mengurangi sampah dari sumbernya. Ujarnya Kamis, 22/02/2024
Soal carut marut nya sampah di mana-mana Cahyo, menjelaskan bahwa pihak DLH Kabupaten Serang terkendala dengan jumlah armada sampah, ditambah tidak tersedia nya lahan untuk pembuangan sampah akhir.
“Ya pasti, kalau kita melihat dari segi armada cuma ada 70 armada se-kabupaten serang, dan produksi sampah nya gak seimbang pasti ada sampah dan tidak mungkin tertangani seratus persen. Intinya kita terkendala di lahan pembuangan sampah akhir” kata Cahyo.
Lanjut katanya, kita lagi upaya kerena kita terkendala dengan TPA, dan TPA reguler dari provinsi Banten juga belum tersedia, nah sekali-kali ditanya tuh ke provinsi TPA reguler nya dimana? Intinya kita masih belum ada solusi soal darurat sampah ini. Pungkasnya.
Sementara itu sampai berita ini ditayangkan pihak Kepala Dinas Dan Kepala Bidang Lingkungan Hidup Kabupaten Serang beberapa kali dihubungi melalui sambungan teleponnya Belum bisa dikonfirmasi.
(Redaksi)
