SERANG, penasultan.co.id — Pemerintah Desa Kramatjati, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, pada tahun 2024 mengalokasikan anggaran program ketahanan pangan hewani berupa pengadaan lima ekor kerbau. Program tersebut saat ini dikelola oleh kelompok masyarakat di RT 02 RW 01 Desa Kramatjati dan dipastikan masih berjalan sesuai peruntukannya.
Pengurus ternak kerbau, Sardi, menjelaskan bahwa dirinya telah mengelola lima ekor kerbau tersebut hampir satu tahun terakhir. Selama masa pemeliharaan, ia mengaku tidak mengalami kendala berarti dalam perawatan hewan ternak.
“Selama saya mengurus kerbau ini tidak ada masalah. Kondisinya sehat, hanya memang sampai sekarang belum menghasilkan anak. Kendala kecilnya cuma kondisi kandang yang becek karena sekarang musim hujan,” ujar Sardi kepada penasultan.co.id.
Sebelumnya, sempat beredar informasi di tengah masyarakat yang menyebutkan bahwa kerbau bantuan desa tersebut tidak ada. Informasi itu dikaitkan dengan pernyataan Ketua RT 10, Tajudin. Namun, Tajudin memberikan klarifikasi dan meluruskan kabar tersebut.
“Saya sebenarnya tidak tahu apa-apa soal anggaran kerbau itu, karena memang program ketahanan pangan dari Desa Kramatjati bukan berada di RT 10, melainkan di RT 02,” jelas Tajudin saat dikonfirmasi.
Klarifikasi juga disampaikan oleh Ustad Bakri, perwakilan dari Pemerintah Desa Kramatjati. Ia menegaskan bahwa program ketahanan pangan hewani tahun 2024 memang direalisasikan dalam bentuk ternak kerbau dan telah disalurkan kepada masyarakat.
“Alhamdulillah, di tahun 2024 Desa Kramatjati memprogramkan ketahanan pangan hewani berupa ternak kerbau. Kerbau tersebut sudah diserahkan kepada masyarakat melalui ketua IPM dan berlokasi di RT 02 RW 01,” kata Ustad Bakri, Senin (15/12/2025).

Ia menambahkan, hingga saat ini program tersebut tidak mengalami kendala serius. Kondisi jalan menuju kandang yang becek akibat curah hujan tinggi menjadi satu-satunya hambatan ringan dalam aktivitas pemeliharaan.
“Pemerintah desa juga sudah turun langsung, bertemu dengan pengelola. Kerbaunya masih ada dan terawat. Memang belum beranak karena masih proses. Harapannya ke depan kerbau ini cepat beranak agar manfaatnya bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat,” tambahnya.
Ustad Bakri juga menyampaikan rencana pengembangan program ke wilayah lain apabila populasi ternak bertambah. “Jika nanti dari lima ekor ini sudah berkembang dan memiliki anak, Insya Allah akan dikembangkan ke RT-RT lainnya,” pungkasnya.
Dengan adanya klarifikasi dari pengelola, ketua RT, dan pemerintah desa, isu simpang siur terkait program ketahanan pangan hewani di Desa Kramatjati pun terjawab. Pemerintah desa berharap masyarakat dapat terus mengawal dan mendukung program tersebut agar benar-benar memberi manfaat ekonomi dan kesejahteraan bagi warga.







