Serang – Proyek rekonstruksi jalan di wilayah Cibadak Tegal Sari, Kota Serang, diduga tidak sesuai spesifikasi teknis. Salah satu indikasinya adalah penggunaan alat pemadatan yang tidak sesuai standar. Seharusnya, proyek ini menggunakan Tandem Roller Double Drum, namun di lapangan justru terlihat alat yang digunakan hanya Tandem Roller Kombinasi.
Pantauan awak media Penasultan.co.id dilokasi Senin (24/3) menunjukkan bahwa agregat batu dasar yang digunakan berukuran besar, sementara alat pemadat yang dipakai tidak maksimal dalam meratakan material. Hal ini dikhawatirkan dapat mengurangi kualitas serta daya tahan jalan yang sedang dibangun.

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya turut mempertanyakan metode kerja dalam proyek tersebut.
“Saya lihat pemadatannya kurang maksimal karena alat yang digunakan hanya drum satu, sedangkan ban belakangnya kecil-kecil. Setahu saya, seharusnya memakai Tandem Roller Double Drum agar lebih padat,” ujarnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Kepala Seksi Bina Marga, Ofa, tidak memberikan respons. Bahkan, saat dihubungi melalui telepon seluler sebanyak dua kali, panggilan tampak ditolak, sehingga menimbulkan kesan menghindar dari pertanyaan publik terkait proyek ini.

Sebagai informasi, proyek rekonstruksi jalan Cibadak Tegal Sari ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp199.500.000 dengan waktu pelaksanaan 60 hari kalender. Proyek ini bersumber dari APBD dan dikerjakan oleh penyedia jasa CV. CINTRAKTOR dengan konsultan pengawas PT. Citra Nusa Konsulido.
Namun, dengan adanya dugaan ketidaksesuaian spesifikasi ini, masyarakat berharap pihak terkait dapat segera memberikan klarifikasi serta memastikan bahwa proyek tersebut benar-benar memenuhi standar agar tidak merugikan masyarakat di kemudian hari.
(Sahrudin)