back to top
19.4 C
Indonesia
Senin, Juni 16, 2025

Buy now

Klarifikasi Program Ketahanan Pangan di Desa Kadu Genep yang Diduga Gagal

H. Mohamad Aopidi, Kepala Desa Kadu Genep klarifikasi di Kantor Redaksi Penasultan.co.id, Senin 27/1/2025 (doc.Tisna/Imat penasultan.co.id)

Serang – Program ketahanan pangan (Ketapang) di Desa Kadu Genep, yang dialokasikan dari Anggaran Dana Desa (DD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2022 dan 2023, kini menjadi sorotan. Program tersebut terbagi menjadi empat kelompok, yakni Kadu Genep Kidul, Kaung, Sabrang, dan Reuma, dengan total alokasi anggaran sebesar Rp127.164.000 pada tahun 2022 dan Rp57.850.000 pada tahun 2023.

Dalam klarifikasinya di Kantor Redaksi Penasultan.co.id, Senin (27/1/2025), Haji Mohamad Aopidi, Selaku Kepala Desa Kadu Genep, menjelaskan bahwa faktor utama dugaan kegagalan program ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjalankan program tersebut. Menurutnya, pembinaan yang lebih terarah menjadi hal penting untuk mengatasi permasalahan ini.
“Kalau menurut saya, program ini sudah sesuai prosedur dan bimbingan teknis (bimtek) juga sudah dilaksanakan. Sayangnya, mungkin faktor alam kurang mendukung. Karena ini instruksi dari pusat, ya mau tidak mau kami laksanakan,” ujar Haji Aopidi.
Ia menambahkan, meskipun program ini terlihat kurang optimal, namun masih berjalan. “Program ini sebenarnya sudah saya hibahkan ke masyarakat. Pembinaan kelompok Pokdakan (Kelompok Pembudidaya Ikan) kembali kepada masyarakat sendiri, karena saya juga tidak hanya mengurus itu saja,” katanya.
Haji Aopidi juga menegaskan bahwa permasalahan serupa tidak hanya terjadi di Desa Kadu Genep. “Saya rasa kegagalan program ini bukan hanya di Desa Kadu Genep saja, tetapi hampir semua desa mengalami kendala yang sama,” ungkapnya.
Program Ketapang diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat desa. Namun, tantangan seperti minimnya kesadaran kelompok dan faktor alam menjadi kendala utama yang perlu segera diatasi agar program ini dapat memberikan hasil yang maksimal.
(Imat/Tisna)

Artikel Terkait

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

1,250FansSuka
1,506PengikutMengikuti
550PelangganBerlangganan

TRENDING

Bongkar Mafia Tanah! Polda Banten Tangkap Otak Penyerobotan Lahan di Kragilan

0
Serang – Polda Banten kembali menunjukkan tajinya dalam memberantas praktik mafia tanah di wilayah hukumnya. Kali ini, Melalui Penyidik Subdit Harda (Harta Benda) berhasil...

Wali Murid PAUD Al-Kautsar Menjerit, Perpisahan dan Kreasi Seni Dibanderol Rp500 Ribu, Ada yang...

0
Serang, penasultan.co.id – Acara perpisahan dan kreasi seni bagi siswa PAUD se-Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang, Banten, yang digelar Minggu (26/05/2025) di Gedung Guru, menuai...

Terbongkar! Aplikasi N15 AdJob Diduga Kuat Modus Penipuan Online Terorganisir, Masyarakat Diminta Waspada

0
Serang – Publik kembali dihebohkan dengan munculnya aplikasi berlabel “pekerjaan digital” bernama Next15Ad atau N15AdJob yang belakangan ini diduga kuat merupakan modus penipuan online...

Konflik Sengketa Lahan Antara Pemkot Cilegon Dengan Masyarakat Mendapat Keseriusan Menteri ATRBPN

0
CILEGON — Berdasarkan Sumber dari Aktivis Pemerhati Kebijakan Publik Aris Moenandar, Dalam keterangan tertulisnya, bahwa telah diterima Surat dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang...

Dugaan Jadi Korban Asusila, Bocah SD di Kiara Walantaka Akhirnya Mengaku: Aku Diraba dan...

0
Serang – Kasus dugaan asusila terhadap bocah perempuan berusia 12 tahun berinisial Enong (bukan nama sebenarnya) di wilayah Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, mulai...
- Advertisement -

Artikel Terbaru