back to top
27.3 C
Indonesia
Rabu, April 30, 2025

Buy now

Mengulas Kembali Kerajaan Banten Berikut ini Daftar Raja-raja Yang Pernah Menguasai Kesultanan Banten

PARASULTAN.CO.ID – Kerajaan Banten atau Kesultanan Banten adalah kerajaan Islam di Pulau Jawa yang didirikan oleh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Sejarah berdirinya kerajaan ini berawal ketika pada 1525-1526 Sunan Gunung Jati berhasil menguasai Banten. Sejak saat itu, Banten tumbuh menjadi kerajaan Islam dengan pusat pemerintahan terletak di ujung barat Pulau Jawa. 

Pada 1552, Banten diserahkan kepada Sultan Maulana Hasanuddin, putra Sunan Gunung Jati. Sultan Hasanuddin kemudian dianggap sebagai peletak dasar dan raja pertama Kerajaan Banten.

Kesultanan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa. Sultan Ageng Tirtayasa berhasil memajukan kekuatan politik dan angkatan perang Banten untuk melawan VOC. Hal itulah yang mendorong Belanda melakukan politik adu domba hingga akhirnya Banten harus menyerahkan kedaulatannya kepada VOC.

Berikut Raja-raja Kerajaan Banten yang Pernah Menguasai Kesultanan Banten.

1 Sultan Maulana Hasanuddin atau Pangeran Sabakingkin (1552-1570 M) 

2 Sultan Maulana Yusuf atau Pangeran Pasareyan (1570-1580 M) 

3 Sultan Maulana Muhammad atau Pangeran Sedangrana (1580-1596 M) 

4 Sultan Abdul Mafakhir Mahmud Abdulkadir atau Pangeran Ratu (1596-1647 M) 

5 Sultan Abu al-Ma’ali Ahmad atau Pangeran Anom (1647-1651 M) 

6 Sultan Ageng Tirtayasa atau Abu al-Fath Abdul Fattah (1651-1683 M) 

7 Sultan Abu Nashar Abdul Qahar atau Sultan Haji (1683-1687 M)

8 Sultan Abu al-Fadhi Muhammad Yahya (1687-1690 M) 

9 Sultan Abu al-Mahasin Muhammad Zainulabidin (1690-1733 M) 

10 Sultan Abdullah Muhammad Syifa Zainularifin (1733-1750 M) 

11 Sultan Syarifuddin Ratu Wakil atau Pangeran Syarifuddin (1750-1752 M) 

12 Sultan Abu al-Ma’ali Muhammad Wasi atau Pangeran Arya Adisantika (1752-1753 M) 

13 Sultan Abu al-Nasr Muhammad Arif Zainulsyiqin (1753-1773 M) 

14 Sultan Aliyuddin atau Abu al-Mafakhir Muhammad Aliyuddin (1773-1799 M) 

15 Sultan Muhammad Muhyiddin Zainussalihin (1799-1801 M) 

16 Sultan Muhammad Ishaq Zainulmuttaqin (1801-1802 M) 

17 Sultan Wakil Pangeran Natawijaya (1802-1803 M) 

18 Sultan Aliyuddin II atau Abu al-Mafakhir Muhammad Aqiluddin (1803-1808 M)

19 Sultan Wakil Pangeran Suramenggala (1808-1809 M)

20 Sultan Maulana Muhammad Shafiuddin (1809-1816 M)

Raja-raja terkenal

Kerajaan Banten Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570 M) Sultan Maulana Hasanuddin resmi menjadi raja pertama Kerajaan Banten pada 1552 M. Selama 18 tahun pemerintahannya, Kesultanan Banten berhasil menguasai Lampung yang banyak menghasilkan rempah-rempah. 

Selain itu, Banten berkembang menjadi bandar perdagangan dan penyebaran agama Islam. Sultan Maulana Yusuf (1570-1580 M) Setelah Sultan Maulana Hasanuddin wafat, peran raja digantikan oleh Sultan Maulana Yusuf. Sultan Maulana Yusuf dikenal sangat memerhatikan perkembangan perdagangan dan pertanian serta menyebarkan agama Islam.

Pada 1579, Banten berhasil menaklukkan Pakuan Pajajaran dan membuat Islam semakin tersebar luas di Jawa Barat. Sultan Maulana Yusuf wafat pada 1580 M karena sakit.

Sultan Maulana Muhammad (1580-1596 M) Saat Sultan Maulana Muhammad diangkat sebagai raja menggantikan ayahnya, usianya baru sembilan tahun. Oleh karena itu, untuk sementara waktu roda pemerintahan dijalankan oleh Pangeran Arya Jepara, pamannya. Setelah dewasa, Sultan Maulana Muhammad resmi memerintah Banten. Semasa pemerintahannya, Banten menyerang Palembang yang dijadikan batu loncatan untuk menguasai Selat Malaka. Namun, serangan itu gagal dan Maulana Muhammad wafat dalam pertempuran pada 1596 M.

Sultan Ageng Tirtayasa atau Abu al-Fath Abdul Fattah (1651-1683 M) Kerajaan Banten berhasil mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa. Beberapa hal yang dilakukannya untuk memajukan Kesultanan Banten di antaranya, sebagai berikut. 

Memajukan wilayah perdagangan Banten hingga ke bagian selatan Pulau Sumatera dan Kalimantan Banten dijadikan tempat perdagangan internasional yang memertemukan pedagang lokal dengan pedagang Eropa Memajukan pendidikan dan kebudayaan Islam Melakukan modernisasi bangunan keraton dengan bantuan arsitektur Lucas Cardeel Membangun armada laut untuk melindungi perdagangan dari kerajaan lain dan serangan pasukan Eropa

Sultan Ageng Tirtayasa adalah salah satu raja yang gigih menentang pendudukan VOC di Indonesia. Hal itu kemudian memicu VOC melakukan politik adu domba antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya, Sultan Haji. 

Siasat VOC pun berhasil, hingga Sultan Haji mau bekerjasama dengan Belanda demi meruntuhkan kekuasaan ayahnya. Pada 1683, Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan dipenjara sehingga harus menyerahkan kekuasaannya kepada putranya. 

Sultan Abu Nashar Abdul Qahar atau Sultan Haji (1683-1687 M) Penangkapan Sultan Ageng Tirtayasa menjadi tanda berkibarnya kekuasaan VOC di Banten. Meski Sultan Haji diangkat menjadi Sultan Banten selanjutnya, namun pengangkatan tersebut disertai beberapa persyaratan yang tertuang dalam Perjanjian Banten.

Sejak saat itu, Kesultanan Banten tidak lagi memiliki kedaulatan dan penderitaan rakyat semakin berat. Dengan kondisi demikian, sangat wajar apabila masa pemerintahan Sultan Haji diwarnai banyak kerusuhan, pemberontakan, dan kekacauan di segala bidang.

Sumber: Kompas

Artikel Terkait

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

1,250FansSuka
1,506PengikutMengikuti
550PelangganBerlangganan

TRENDING

Konflik Sengketa Lahan Antara Pemkot Cilegon Dengan Masyarakat Mendapat Keseriusan Menteri ATRBPN

0
CILEGON — Berdasarkan Sumber dari Aktivis Pemerhati Kebijakan Publik Aris Moenandar, Dalam keterangan tertulisnya, bahwa telah diterima Surat dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang...

Dugaan Jadi Korban Asusila, Bocah SD di Kiara Walantaka Akhirnya Mengaku: Aku Diraba dan...

0
Serang – Kasus dugaan asusila terhadap bocah perempuan berusia 12 tahun berinisial Enong (bukan nama sebenarnya) di wilayah Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, mulai...

Pelayanan Buruk! Ibu Hamil Hampir Melahirkan di Angkot karena Puskesmas Taktakan Tutup

0
Serang – Buruknya pelayanan di Puskesmas Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, kembali mencoreng dunia kesehatan. Seorang ibu hamil nyaris melahirkan di dalam angkot setelah...

Program Ketapang 2024 di Desa Kendayakan Diduga Sarat Penyimpangan, Kades Bungkam!

0
Serang - Program Ketahanan Pangan (Ketapang) Hewani di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, kini menjadi sorotan. Program yang dibiayai oleh Dana Desa...

Diduga Oknum RT dan Pegawai Dinsos Pungut Biaya Pembuatan BPJS PBI, Warga Merasa Tertipu

0
Serang – Program BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang seharusnya diberikan secara gratis kepada masyarakat kurang mampu justru diduga dijadikan ladang pungutan oleh...
- Advertisement -

Artikel Terbaru