Jumat, Maret 14, 2025

Dugaan Korupsi Dana Ketapang di Desa Tanara: Wartawan Dilarang Bertanya, Kades Menghindar

Doc. Kondisi terkini Program Ketahanan Pangan atau Ketapang hewani berupa pengadaan domba Garut tahun 2023

Serang — Program Ketahanan Pangan atau Ketapang hewani berupa pengadaan domba Garut tahun 2023 , bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), biasa disebut Dana Desa. Yang Berada di Kampung Tanara  RT 001 RW 001 Desa Tanara Kecamatan Tanara Kabupaten Serang – Banten, diduga dalam pelaksanaannya kades Kabur kaburan dan wartawan tidak boleh tanya tanya karena bukan ranah nya,

Bahkan sekdes tidak tahu berapa nominal anggaran untuk pembelanjaan hewan ternak domba Garut beserta kandangnya. Dari hasil investigasi di beberapa kampung desa Tanara,, menurut keterangan warga dan penjual kambing di kampung tersebut mengatakan bahwasanya program ketahanan pangan itu di kelola sama pak kades ada pun kepengurusan kambing di serahkan ke Gapoktan bukan kelompok tani yang di SK kan dari kades Tanara, melainkan dari BPP (badan penyuluhan pertanian). Sampai saat ini belum di Audit sama inspektorat kabupaten Serang.

 

Kambing itu pun di duga beli dari warga bukan dari garut. Bahkan yang lebih parahnya lagi wartawan tidak boleh tanya tanya terkait program tersebut.

 

Di komfirmasi Fauzi selaku sekdes (sekertaris desa), mengatakan Anggaran nya tidak tahu, untuk kambing 20 ekor untuk lebih jelasnya silahkan datang ke kades saja.

 

” Untuk ketahanan pangan tahun 2023 itu ada jalan usaha tani yang di belakang kantor desa pinggir makam jalan sawah, kedua nya peternakan kambing untuk anggaran nya saya tidak tahu”, ucapnya Selasa 23/07/2024.

 

Lanjut kata Fauzi” kelompok tani pak haji Rusdi, anggota kurang tahu, dia tinggal di RT 01/01. Sebelum di tunjuk jadi kelompok tani juga di kasih bimtek ( bimbingan teknis) segala sih, sama BPP ( badan penyuluhan pertanian) pak Yayan. Untuk lebih jelasnya silahkan tanya saja ke pak kades, saya nggak tahu anggaran nya kok maksa sih kang, Nomor telepon saya nggak bisa ngasih tidak berani, takut di marahin,  program ketahanan pangan ini belum di audit sama inspektorat”, jelasnya.

 

Untuk menggali informasi penasultan.co.id Coba mendatangi kediaman pak haji Rusdi, Maptuah sekertaris dan anak dari haji Rusdi saat di pertanyakan terkait berapa jumlah kambing dan apakah SK sudah ada dirinya menjelaskan 

 

” Ada apa pak ( kepada media-red) 

,bapak saya lagi di sawah, mau konfirmasi apa..? Kandang di belakang rumah pak kades dekat faud, kambing masih ada coba tanya saja ke BPP pak Yayan atau ke TPK nya oh tapi TPK lagi di rumah sakit. Bapak seharusnya konfirmasi dulu ke pak yayan sebelum ke sini atau TPK nya,” ujarnya.

 

Maptuah menambah kan “kambing nya mati 3 hilang 3 , kematian juga kami resmi sudah laporan segala ke pak camat,dan pak yayan suruh ngecek ke sini tapi sampai sekarang belum datang datang.

 

“Bapak saya sudah ada SK nya langsung dari pak yayan ( BPP-red ) waktu sosialisasi di saksikan sama pak camat, kalau bapak mau nanya atau mau lihat lihat tentang SK atau surat kehilangan/mati kambing tidak bisa karena bapak bukan pemerintah hanya pers, yang bisa meng Audit kami hanya inspektorat, ke pak yayan saja konfirmasi nya saya ada urusan mau ke pps,” imbuhnya seraya meninggalkan awak media dengan raut muka kesal.

IMG 20240724 WA0016

 

Berbeda dengan perkataan haji Rusdi saat di temui di kandang kambing dirinya membeberkan kalau kambing yang di terima nya itu hanya 19 ekor mati 6 dan hilang 4.

 

” Saya SK nya bukan dari pak kades tapi dari Gapoktan ke bupati langsung sudah 10 tahun saya ketua kelompok tani nya, waktu terima kambing ada 19 ekor banyak yang mati dan yang hilang, mati 6 ekor dan yang hilang 4 ekor , untuk dokumentasi ada di rumah babinkamtibmas juga sering ke sini pak,” jelasnya.

 

“Ada 2 ekor Kambing etawa dari Garut 

itu mahal bisa 7 juta dan yang 6 ekor itu sama sih dari Garut cuman rada kecil .

Kendala pada mati itu kayaknya kurang adaptasi antara cuaca di sini sama di Garut,” tambahnya.

 

Namun di singgung terkait belinya ikut tidak ke Garut.? haji Rusdi menjawab “nggak kang Di kirim ke sini”, kilahnya.

 

Sangat di sayangkan penasultan.co.id mencoba beberapa kali untuk bertemu dengan Kades Tanara (Haerul jaman)  atau yang biasa dipanggil kuncung, yang bersangkutan Selalu kabur kaburan.

 

Catatan: Bahwa kambing itu beli di kampung teras aba (saudagar kambing) desa Tanara, Dengan harga perekor 2,2 juta sebanyak 15 ekor, Kami minta selaku media kepada inspektorat segera Audit desa Tanara karena menurut keterangan sekdes belum di audit terkait program Ketapang tahun 2023.

 

(Ali,tis)

ARTIKEL TERKAIT

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Paling Populer

HOT POST

Pendaftaran BPJS PBI Gratis 0 Rupiah, Tidak Boleh Kolektif

0
Serang – Pendaftaran BPJS Kesehatan untuk kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI) gratis 0 rupiah masih mengalami kendala karena keterbatasan kuota. Sejak tahun 2023 hingga...

Pengajuan BPJS PBI di Kota Serang Lama Diproses, Ini Penyebabnya

0
Serang – Banyak masyarakat Kota Serang mengeluhkan lamanya proses pengajuan BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran). Ternyata, kendala utamanya adalah keterbatasan kuota yang tersedia setiap...

Proyek SMPN 1 Gunungsari Sarat Masalah, Dindikbud Serang Dinilai Tak Bertindak Tegas

0
Serang – Proyek pembangunan dan rehabilitasi gedung SMPN 1 Gunungsari yang dikerjakan oleh CV Berkah Abadi menuai polemik. Meski diduga menyisakan berbagai persoalan, Dinas...

Polres Metro Jakpus dan Media Gelar Buka Puasa Bersama, Bagikan Takjil ke Masyarakat

0
Penasultan.co.id, Jakarta – Bulan suci Ramadan menjadi momentum bagi umat Islam untuk meningkatkan amal ibadah dan berbagi dengan sesama. Semangat kebersamaan ini juga ditunjukkan...

Dokter Gigi di Dinsos DKI Jakarta Raih Penghargaan dari Rekan Indonesia

0
JAKARTA – Dr. Drg. Maria Margaretha, seorang dokter gigi yang juga pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, mendapatkan penghargaan dari Rekan Indonesia atas dedikasinya...