Serang — Bukan Main proyek operasional dan pemeliharaan atau yang disingkat O&P, jaringan irigasi di Kampung Bayongbong, Desa Linduk, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang – Banten, dalam pelaksanaannya diduga curi curi kubikasi dan demi meraup keuntungan yang Lebih besar tanah bekas galian di masukan kedalam karung kemudian di pasang berbarengan dengan tumpukan pondasi menyerupai batu.
Selain itu pantauan Awak media penasultsn.co.id di 2 titik lokasi pemeliharaan jaringan irigasi melihat beberapa kejanggalan seperti penggunaan semen conch, yang di duga tidak sesuai komposisinya dengan takaran pasir, penggunaan batu juga terlihat menggunakan batu jenis boldas,
Padahal seharusnya jaringan irigasi merupakan infrastruktur yang diharapkan mampu memberikan pelayanan pada pertanian dalam waktu panjang.
Menurut keterangan petukang di lokasi 0&P Bahwasanya ini pekerjaan balai untuk pengawas nya pak umam, saya tidak tahu dia ada di mana dan telpon nya juga gak punya.
” Pekerjaan ini operasional pemeliharaan, untuk pengawas nya pak umam, tapi beliau tidak di sini ke mungkinan di proyek satunya, di kampung Bayongbong, proyek ini ada 2 titik di sini satu dan di depan juga ada satu lagi,” ucapnya Minggu 16/06/2024.

Sementara itu di tempat terpisah Umam selaku pengawas (0&P), saat di konfirmasi terkait penggunaan mortal atau adukan yang di duga kurang semen, dirinya mengatakan bahwa semen itu sudah cukup, dan sesuai komposisinya, dia juga bilang kalau dia hanya di perintah dari pusat saja,
” Ya saya pengawas nya kenapa kang, terkait semen itu menurut saya sudah sesuai dengan takaran nya atau komposisi, terkait merek semen itu bebas yang penting ada SNI nya itu, kalau kata si akang kenapa nggak menggunakan tiga roda seperti yang dulu waktu di pembangunan pintu air di daerah kandang haur ciruas. Ya ini saya hanya menjalankan tugas saja kalau dari sana suruh begini ya diikutin saja,” ujarnya.
Umam menambahkan” saya wilayah nya kesampangan, Pademangan, kandang Haur, sama ini Bayongbong, ini sifat nya urgent kalau pemeliharaan anggaran beda sama proyek biasa ibarat seperti apa dan bagaimana mungkin LSM yang lebih paham mah angggaran pemeliharaan,” katanya.
Umam juga menjelaskan bahwa untuk pekerjaan tersebut, yang di jaga mutu dan kualitasnya,
“di sini kami yang di jaga mutu dan kualitas, kalau saya ngambil keuntungan saya sudah kebeli mobil kang boro boro dari tahun 2022 motor juga itu itu saja,” dalihnya.
Disinggung soal karung berisi tanah di tumpukan sama dengan batu, dia Umam tidak menjawab, hanya saja dari salah satu petukang mengatakan material batunya telat.
Atas dugaan ini dan untuk melengkapi data informasi pemberitaan, awak media akan konfirmasi ke pihak BBWS (Balai Besar wilayah sungai).
(Tisna)