back to top
21 C
Indonesia
Jumat, Maret 28, 2025

Buy now

Banyak Retakan Petir, Proyek Jalan Rabat Beton di Desa Laban Diduga Bermasalah

Serang — Proyek Jalan Rabat Beton di Desa Laban Tirtayasa, RT 17 RW 03, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang – Banten, yang dibiayai dari Dana DTU DAU APBD Kabupaten Serang Tahun Anggaran 2024 dengan nilai Rp 378.370.000, kini menuai sorotan. Proyek yang dilaksanakan oleh CV CIPTA NAYRA ini diduga dikerjakan dengan asal-asalan, bahkan terlihat banyak retakan yang memanjang seperti “retak petir” di beberapa titik.

Pantauan di lokasi Minggu, (18/08/2024) menunjukkan adanya kerusakan serius pada jalan yang baru saja selesai dibangun. Selain retakan memanjang, jalan tersebut juga bergelombang seperti ombak laut. Diduga kualitas semen yang digunakan rendah sehingga menyebabkan pecahnya beton. Di bagian kanan jalan, sekitar 30 meter terlihat bolong dan tipis, seolah-olah hanya ditopang oleh bongkahan tanah. Ketebalan dan lebar jalan pun diduga tidak sesuai spesifikasinya.

20240818 160707

 

Saat media mencoba menghubungi salah satu pelaksana proyek, Ajim, melalui telepon WhatsApp, beberapa kali upaya konfirmasi tidak direspon. Sebelumnya, Ajim sempat menyatakan bahwa seluruh Alat Pelindung Diri (APD) sudah disediakan, namun hal ini tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Ketika ditanya mengenai pemadatan dan jalan yang bergelombang, Ajim terkesan bercanda dan seakan tidak memahami konstruksi jalan dengan baik.

“Kalau pemadatan itu ada, Kang. Bahkan dari dua minggu yang lalu sudah dilakukan. Kalau bergelombang, mungkin struktur jalannya memang seperti itu,” ucapnya dengan nada santai pada Kamis, 14 Agustus 2024.

Di tempat terpisah, Alirohman, seorang pengurus Laskar Merah Putih (LMP) Bidang Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK), menyoroti kondisi jalan tersebut yang terlihat tidak sesuai spesifikasi. 

“Saya melihat pekerjaan ini diduga tidak sesuai spesifikasi. Baru dua minggu sudah banyak yang pecah dan retak memanjang. Jika hanya patah, mungkin masih bisa dimaklumi, tapi retak petir memanjang seperti ini tidak bisa diterima,” katanya.

Alirohman berharap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Kabupaten Serang segera turun tangan untuk memeriksa proyek ini. 

“Jika ditemukan ketidaksesuaian di lapangan, sebaiknya proyek ini dibongkar dan diperbaiki,” tutupnya.

 

[Sahrudin/Tisna]

Artikel Terkait

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

1,250FansSuka
1,506PengikutMengikuti
550PelangganBerlangganan

TRENDING

Konflik Sengketa Lahan Antara Pemkot Cilegon Dengan Masyarakat Mendapat Keseriusan Menteri ATRBPN

1
CILEGON — Berdasarkan Sumber dari Aktivis Pemerhati Kebijakan Publik Aris Moenandar, Dalam keterangan tertulisnya, bahwa telah diterima Surat dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang...

Pelayanan Buruk! Ibu Hamil Hampir Melahirkan di Angkot karena Puskesmas Taktakan Tutup

0
Serang – Buruknya pelayanan di Puskesmas Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, kembali mencoreng dunia kesehatan. Seorang ibu hamil nyaris melahirkan di dalam angkot setelah...

Program Ketapang 2024 di Desa Kendayakan Diduga Sarat Penyimpangan, Kades Bungkam!

0
Serang - Program Ketahanan Pangan (Ketapang) Hewani di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, kini menjadi sorotan. Program yang dibiayai oleh Dana Desa...

Pendaftaran BPJS PBI Gratis 0 Rupiah, Tidak Boleh Kolektif

0
Serang – Pendaftaran BPJS Kesehatan untuk kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI) gratis 0 rupiah masih mengalami kendala karena keterbatasan kuota. Sejak tahun 2023 hingga...

Pengajuan BPJS PBI di Kota Serang Lama Diproses, Ini Penyebabnya

0
Serang – Banyak masyarakat Kota Serang mengeluhkan lamanya proses pengajuan BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran). Ternyata, kendala utamanya adalah keterbatasan kuota yang tersedia setiap...
- Advertisement -

Artikel Terbaru