back to top
19.9 C
Indonesia
Kamis, Mei 22, 2025

Buy now

Diduga Proyek TPT di Desa Lamaran Asal Jadi, Kades dan TPK Bingung Saat Dikonfirmasi

Serang, penasultan.co.id – Proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang berlokasi di Kampung Nagreg RT 05/05, Desa Lamaran, Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang, tengah menjadi sorotan publik. Pasalnya, proyek senilai Rp58.929.200 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) ini diduga dikerjakan asal jadi dan jauh dari standar teknis.

Hasil pantauan langsung tim investigasi penasultan.co.id di lokasi proyek menemukan sejumlah kejanggalan fatal. Pondasi tidak digali sebagaimana mestinya, material yang digunakan terkesan murahan, bahkan pohon yang seharusnya dicabut hingga ke akar hanya “disejajarkan” dengan pondasi TPT. Dugaan adanya praktik curang seperti “mencuri kubikasi” pun mencuat dari temuan tersebut.

IMG 20250418 WA0013

Ketika dikonfirmasi, sejumlah pekerja mengaku hanya mengikuti perintah tanpa mengetahui detail teknis proyek.
“Kami cuma disuruh kerja ini itu sama Pak Lurah. Soal upah harian atau yang lainnya, kami nggak tahu. Silakan tanya langsung ke Pak Lurah,” ujar salah satu pekerja saat ditemui Selasa (15/04/2025).

Namun saat dikonfirmasi, Heri selaku Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Lamaran justru terlihat menghindar.
“Saya masih di Serang, Kang. Nanti saja kita ngobrol,” tulisnya lewat pesan WhatsApp. Anehnya, ketika ditanyakan lebih lanjut, isi chat tersebut tiba-tiba dihapus tanpa alasan jelas.

IMG 20250418 WA0018

Tak jauh berbeda, Kepala Desa Lamaran, Bakri, juga tak memberikan jawaban yang memuaskan. Ketika ditanya soal progres dan kualitas pekerjaan, ia hanya menjawab singkat:
“Pekerjaan sudah 90%, informasi apa?”
Namun saat ditelusuri lebih lanjut, ekspresinya menunjukkan kebingungan dan ketidakmampuan menjelaskan secara teknis proyek yang dibiayai dana publik tersebut.

Hingga berita ini diterbitkan, TPK yang berjanji akan melakukan pertemuan langsung pun belum menunjukkan itikad baik. Media ini akan terus menelusuri kasus ini hingga ke tingkat Kecamatan Binuang, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Inspektorat, bahkan Kejaksaan Negeri Serang jika diperlukan.

Dugaan pembiaran dan lemahnya pengawasan terhadap penggunaan dana desa ini tentu patut dipertanyakan. Warga pun berharap agar pihak berwenang segera turun tangan sebelum anggaran desa hanya menjadi bancakan oknum tak bertanggung jawab.
(Tis/Li)

Artikel Terkait

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

1,250FansSuka
1,506PengikutMengikuti
550PelangganBerlangganan

TRENDING

Konflik Sengketa Lahan Antara Pemkot Cilegon Dengan Masyarakat Mendapat Keseriusan Menteri ATRBPN

0
CILEGON — Berdasarkan Sumber dari Aktivis Pemerhati Kebijakan Publik Aris Moenandar, Dalam keterangan tertulisnya, bahwa telah diterima Surat dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang...

Dugaan Jadi Korban Asusila, Bocah SD di Kiara Walantaka Akhirnya Mengaku: Aku Diraba dan...

0
Serang – Kasus dugaan asusila terhadap bocah perempuan berusia 12 tahun berinisial Enong (bukan nama sebenarnya) di wilayah Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, mulai...

Pelayanan Buruk! Ibu Hamil Hampir Melahirkan di Angkot karena Puskesmas Taktakan Tutup

0
Serang – Buruknya pelayanan di Puskesmas Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, kembali mencoreng dunia kesehatan. Seorang ibu hamil nyaris melahirkan di dalam angkot setelah...

Program Ketapang 2024 di Desa Kendayakan Diduga Sarat Penyimpangan, Kades Bungkam!

0
Serang - Program Ketahanan Pangan (Ketapang) Hewani di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, kini menjadi sorotan. Program yang dibiayai oleh Dana Desa...

Tragis! Bocah SD di Walantaka Diduga Jadi Korban Asusila, Si-anak Dituduh Pelakor oleh Istri...

0
Serang – Duka mendalam menyelimuti sebuah keluarga di lingkungan Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang. Putri mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar, sebut...
- Advertisement -

Artikel Terbaru