Jumat, Maret 14, 2025

Ketua Poktan Tanara Diduga Kuat Jual Kerbau Bantuan UPPO, Dinas Pertanian: Itu Tanggung Jawab Ketua Poktan

Serang – Dugaan hilangnya kerbau dalam program Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) di Desa Tanara, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten semakin kuat. Kerbau-kerbau tersebut diduga dijual oleh Ketua Kelompok Tani (Poktan) Sukamaju, H. Junaedi.

Sebelumnya, H. Junaedi memberikan keterangan yang meragukan dan tidak sinkron dengan para pekerja atau pengurus kerbau di desa tersebut. Diketahui bahwa kerbau-kerbau yang berasal dari program UPPO tahun 2023 diduga dijual untuk biaya Lebaran.

Sebelumnya Haji Junaedi menyebutkan bahwa dari total 8 kerbau, kini tersisa 7 ekor, Namun setelah adanya pemberitaan di media ini, Haji Junaedi beralibi Dalam pernyataan terbarunya, mengatakan bahwa kerbau masih ada 7 mati 1 ekor, jadi tersisa ada 6 lagi.

Namun, pengurus kerbau menyatakan bahwa hanya tersisa 2 ekor kerbau, sementara kandang kerbau tetap ada di lokasi, kalau sore pulang ke sana. Seperti yang telah diberitakan sebelumnya di media ini yang berjudul: Dugaan Kuat Program UPPO Desa Tanara Dikorupsi, Kerbau Dijual Sisa 2 Ekor

“Kerbaunya masih ada 7, satu mati. Saat ini sedang diurus oleh orang pesisir. Jika panen, kerbau akan diambil kembali,” ujar Haji Junaedi.

Sementara itu Lili, Pelaksana Teknis (Peltek) Dinas Pertanian Kabupaten Serang, menyatakan bahwa jika kerbau mati, harus ada dokumentasi. 

“Mau mati atau hilang, itu tanggung jawab ketua Poktan, yaitu H. Junaedi,” ujar Lili saat dikonfirmasi melalui telepon seluler Senin, (5/8/24)

Menurut Lili, jika ada pemeriksaan dari inspektorat pusat, segala sesuatu harus didokumentasikan. “Kami dari Dinas Pertanian Kabupaten Serang hanya sebagai pendamping. Anggaran sebesar 200 juta langsung masuk ke rekening Poktan Sukamaju, dan terkait pembelian kerbau, alat pencacah pupuk organik (APPO), pembuatan kandang, dan pembelian motor roda tiga, itu bukan urusan kami,” tambah Lili.

Lili menegaskan bahwa kerbau yang awalnya berjumlah 8 ekor harus tetap ada sebanyak itu. Tapi kadang kadang ya kalau ada pemeriksaan, misalnya kerbau tinggal ada 3 ekor lagi kalau ada pemeriksaan mau kerbau siapa siapa di masukin biar pas, Tapi tenang saja kalau kerbau pak haji Junaedi, saya hapal, karena saya pernah ke sana,

“Saya tahu persis kondisi kerbau di sana, karena saya pernah ke sana,” ujarnya.

Meskipun tahun 2024 ini belum ada monitoring ke lokasi, pihak Dinas Pertanian Kabupaten Serang memastikan akan mengambil tindakan jika terbukti ada pelanggaran.

(TIS)

ARTIKEL TERKAIT

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Paling Populer

HOT POST

Proyek SMPN 1 Gunungsari Sarat Masalah, Dindikbud Serang Dinilai Tak Bertindak Tegas

0
Serang – Proyek pembangunan dan rehabilitasi gedung SMPN 1 Gunungsari yang dikerjakan oleh CV Berkah Abadi menuai polemik. Meski diduga menyisakan berbagai persoalan, Dinas...

Polres Metro Jakpus dan Media Gelar Buka Puasa Bersama, Bagikan Takjil ke Masyarakat

0
Penasultan.co.id, Jakarta – Bulan suci Ramadan menjadi momentum bagi umat Islam untuk meningkatkan amal ibadah dan berbagi dengan sesama. Semangat kebersamaan ini juga ditunjukkan...

Dokter Gigi di Dinsos DKI Jakarta Raih Penghargaan dari Rekan Indonesia

0
JAKARTA – Dr. Drg. Maria Margaretha, seorang dokter gigi yang juga pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, mendapatkan penghargaan dari Rekan Indonesia atas dedikasinya...

Proyek SMPN 1 Gunungsari Sarat Masalah: Bangunan Cacat, Upah Pekerja Belum Dibayar

0
Serang – Proyek pembangunan dan rehabilitasi gedung SMPN 1 Gunungsari yang dikerjakan oleh CV Berkah Abadi ternyata menyisakan banyak persoalan. Meski proyek senilai Rp...

Pelayanan Buruk! Ibu Hamil Hampir Melahirkan di Angkot karena Puskesmas Taktakan Tutup

0
Serang – Buruknya pelayanan di Puskesmas Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, kembali mencoreng dunia kesehatan. Seorang ibu hamil nyaris melahirkan di dalam angkot setelah...