back to top
19.4 C
Indonesia
Senin, Juni 16, 2025

Buy now

Menteri AHY Tandatangani Lukisan Sampul Buku “Cerita Tanah Ulayat Hari Ini”, Tegaskan Komitmen Perjuangkan Hak Masyarakat Adat

Bandung – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan hak dan kesejahteraan masyarakat adat melalui penandatanganan sebuah lukisan yang menjadi sampul buku “Cerita Tanah Ulayat Hari Ini”. Penandatanganan tersebut dilakukan pada Rabu (04/09/2024) di The Trans Luxury Hotel, Bandung, dalam rangkaian acara International Meeting on Best Practices of Ulayat Land Registration in Indonesia and ASEAN Countries.

Di atas lukisan yang menggambarkan rumah adat, hutan, dan perbukitan, Menteri AHY menuliskan pesan, “Terus perjuangkan hak dan kesejahteraan masyarakat adat di mana pun berada.” Pesan ini mempertegas dukungannya dalam memperjuangkan hak-hak Masyarakat Hukum Adat yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dukungan AHY terhadap masyarakat adat tidak hanya sebatas simbolis, tetapi juga melalui penerbitan dua buku yang penting untuk mendokumentasikan dan melindungi tanah ulayat. Buku pertama berjudul “Cerita Tanah Ulayat Hari Ini”, yang memuat identifikasi dan inventarisasi tanah ulayat di Indonesia. Buku kedua adalah Buku Saku Pendaftaran Tanah Ulayat yang memberikan panduan praktis terkait pendaftaran tanah ulayat.

Lukisan yang menjadi sampul buku ini merupakan karya Saefudin, seniman asal Cirebon, yang memberikan penghargaan kepada Kementerian ATR/BPN atas upaya mereka dalam menyertifikasi tanah-tanah adat. Lukisan tersebut dianggap sebagai simbol dari peran tanah adat yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat adat di Indonesia.

Peluncuran kedua buku ini dilaksanakan dalam konferensi internasional yang dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai negara, termasuk perwakilan World Bank, World Resources Institute, dan lembaga-lembaga pertanahan dari negara-negara Asia Tenggara. Selain itu, konferensi ini juga dihadiri oleh perwakilan Masyarakat Hukum Adat dari sembilan provinsi di Indonesia, akademisi, organisasi mahasiswa, serta perwakilan universitas yang berfokus pada penelitian dan advokasi masyarakat adat.

Konferensi ini menjadi tonggak penting bagi Indonesia dalam menunjukkan komitmen terhadap perlindungan dan pengakuan hak-hak tanah ulayat di tingkat internasional. Dengan adanya kolaborasi dari berbagai pihak, diharapkan pendaftaran tanah ulayat dapat menjadi solusi yang adil bagi masyarakat adat di Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya. (Tis/red)

Artikel Terkait

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

1,250FansSuka
1,506PengikutMengikuti
550PelangganBerlangganan

TRENDING

Bongkar Mafia Tanah! Polda Banten Tangkap Otak Penyerobotan Lahan di Kragilan

0
Serang – Polda Banten kembali menunjukkan tajinya dalam memberantas praktik mafia tanah di wilayah hukumnya. Kali ini, Melalui Penyidik Subdit Harda (Harta Benda) berhasil...

Wali Murid PAUD Al-Kautsar Menjerit, Perpisahan dan Kreasi Seni Dibanderol Rp500 Ribu, Ada yang...

0
Serang, penasultan.co.id – Acara perpisahan dan kreasi seni bagi siswa PAUD se-Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang, Banten, yang digelar Minggu (26/05/2025) di Gedung Guru, menuai...

Terbongkar! Aplikasi N15 AdJob Diduga Kuat Modus Penipuan Online Terorganisir, Masyarakat Diminta Waspada

0
Serang – Publik kembali dihebohkan dengan munculnya aplikasi berlabel “pekerjaan digital” bernama Next15Ad atau N15AdJob yang belakangan ini diduga kuat merupakan modus penipuan online...

Konflik Sengketa Lahan Antara Pemkot Cilegon Dengan Masyarakat Mendapat Keseriusan Menteri ATRBPN

0
CILEGON — Berdasarkan Sumber dari Aktivis Pemerhati Kebijakan Publik Aris Moenandar, Dalam keterangan tertulisnya, bahwa telah diterima Surat dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang...

Dugaan Jadi Korban Asusila, Bocah SD di Kiara Walantaka Akhirnya Mengaku: Aku Diraba dan...

0
Serang – Kasus dugaan asusila terhadap bocah perempuan berusia 12 tahun berinisial Enong (bukan nama sebenarnya) di wilayah Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, mulai...
- Advertisement -

Artikel Terbaru