back to top
22.9 C
Indonesia
Selasa, April 29, 2025

Buy now

Proyek Amburadul SMPN 2 Gunung Sari: Diduga Ada Setoran Besar, Bangunan Baru Malah Membahayakan

 
Bangunan SMPN 2 Gunung Sari yang baru rampung sudah mengalami kebocoran (Foto: Amin penasultan.co.id)

Serang, penasultan.co.id – Dugaan praktik “setoran besar” dalam pengadaan proyek pembangunan sekolah kembali mencoreng dunia pendidikan. Kali ini, SMPN 2 Gunung Sari menjadi korban dengan kondisi bangunan baru yang amburadul dan justru membahayakan siswa.

 
Seorang siswa yang didampingi guru mengungkapkan kepada awak media bahwa bangunan sekolah mereka bocor parah.
 
“Air masuk ke ruang kelas, tempat belajar jadi basah,” ujar siswa tersebut. Pada Senin, (20/1)
 
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Sekolah Saepuloh, yang menyebut kebocoran terjadi di hampir seluruh ruangan. Bahkan, air masuk ke saluran kabel listrik, menyebabkan beberapa siswa terkena setrum.
 
“Saya sangat menyayangkan kondisi ini. Bangunan baru, tapi hampir semua titik kelas bocor. Genteng sudah mau copot saat terkena angin, lis plafon berantakan, dan bahkan tukang yang mengerjakan proyek ini belum semuanya dibayar,” ungkap Saepuloh dengan nada kecewa.
 
Lebih lanjut, Saepuloh mengaku sudah melaporkan masalah ini ke Dinas Pendidikan, namun sangat di sayangkan hingga kini belum ada tindak lanjut.
 
“Saya khawatir, kalau kondisi ini dibiarkan, bisa saja bangunan ambruk dan membahayakan siswa,” tegasnya.
 
Di sisi lain, Agung, selaku kontraktor dari CV Abadi Berkah yang memenangkan tender proyek ini, memilih bungkam. Konfirmasi dari media terkait pengerjaan proyek yang terkesan asal-asalan ini tak mendapat tanggapan.
 
Kondisi bangunan sekolah yang memprihatinkan ini memunculkan dugaan bahwa proyek tersebut dilaksanakan dengan sistem setoran besar. Akibatnya, kualitas bangunan dikorbankan demi keuntungan pihak tertentu. Jika ini dibiarkan, bukan hanya siswa yang dirugikan, tetapi juga integritas dunia pendidikan.
 
Publik menanti tindakan tegas dari pihak berwenang untuk mengusut tuntas dugaan pelanggaran ini serta memberikan solusi konkret agar insiden serupa tidak terulang.
 
(Amin)

Artikel Terkait

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

1,250FansSuka
1,506PengikutMengikuti
550PelangganBerlangganan

TRENDING

Konflik Sengketa Lahan Antara Pemkot Cilegon Dengan Masyarakat Mendapat Keseriusan Menteri ATRBPN

0
CILEGON — Berdasarkan Sumber dari Aktivis Pemerhati Kebijakan Publik Aris Moenandar, Dalam keterangan tertulisnya, bahwa telah diterima Surat dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang...

Dugaan Jadi Korban Asusila, Bocah SD di Kiara Walantaka Akhirnya Mengaku: Aku Diraba dan...

0
Serang – Kasus dugaan asusila terhadap bocah perempuan berusia 12 tahun berinisial Enong (bukan nama sebenarnya) di wilayah Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, mulai...

Pelayanan Buruk! Ibu Hamil Hampir Melahirkan di Angkot karena Puskesmas Taktakan Tutup

0
Serang – Buruknya pelayanan di Puskesmas Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, kembali mencoreng dunia kesehatan. Seorang ibu hamil nyaris melahirkan di dalam angkot setelah...

Program Ketapang 2024 di Desa Kendayakan Diduga Sarat Penyimpangan, Kades Bungkam!

0
Serang - Program Ketahanan Pangan (Ketapang) Hewani di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, kini menjadi sorotan. Program yang dibiayai oleh Dana Desa...

Diduga Oknum RT dan Pegawai Dinsos Pungut Biaya Pembuatan BPJS PBI, Warga Merasa Tertipu

0
Serang – Program BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang seharusnya diberikan secara gratis kepada masyarakat kurang mampu justru diduga dijadikan ladang pungutan oleh...
- Advertisement -

Artikel Terbaru