back to top
22.9 C
Indonesia
Selasa, April 29, 2025

Buy now

Proyek SMPN 1 Gunungsari Sarat Masalah: Bangunan Cacat, Upah Pekerja Belum Dibayar

Serang – Proyek pembangunan dan rehabilitasi gedung SMPN 1 Gunungsari yang dikerjakan oleh CV Berkah Abadi ternyata menyisakan banyak persoalan. Meski proyek senilai Rp 1,873 miliar dari APBD Kabupaten Serang tahun 2024 ini telah selesai dan diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kondisi di lapangan justru menunjukkan hasil yang jauh dari kata sempurna.

Tim media Penasulta.co.id menemukan sejumlah kejanggalan dalam proyek ini. Beberapa bagian bangunan masih belum selesai dengan baik, seperti lis tiang yang tidak terpasang rapat, keramik pecah dan copot, serta genteng yang terlihat amburadul. Indikasi pekerjaan yang tidak profesional ini semakin menguatkan dugaan bahwa pelaksana proyek asal-asalan dalam menjalankan tugasnya.

Kepala Sekolah Akui Banyak Temuan

Kepala SMPN 1 Gunungsari, Endang, tidak menampik adanya berbagai masalah dalam proyek ini. Ia menyebut bahwa temuan yang dilaporkan media juga telah menjadi perhatian pihak pengawas teknis, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), serta pihak sekolah.

“Soal genteng yang rusak itu, saya lupa harinya, tapi kontraktor sudah dikonfirmasi dan katanya sudah diperbaiki. Minggu kemarin, pihak kontraktor bahkan datang memenuhi panggilan BPK untuk melakukan pengecekan fisik bersama Kasi Sarana dan Prasarana, Pak Yudi, serta pengawas teknis,” ujar Endang.

Namun, ia menegaskan bahwa meskipun sekolah hanya sebagai penerima manfaat, kualitas dan kuantitas pekerjaan tetap menjadi prioritas. “Terakhir kali BPK sudah melakukan pengecekan fisik,” tambahnya.

IMG 20250313 03461665
Foto: Upah para Pekerja Belum Dibayar

Upah Pekerja Belum Dibayar, Janji Tinggal Janji

Tidak hanya soal kualitas bangunan yang bermasalah, proyek ini juga meninggalkan polemik lain yang lebih memprihatinkan. Sejumlah pekerja mengeluhkan upah mereka yang belum dibayar sejak Oktober 2024.

Encek, salah satu perwakilan pekerja, mengungkapkan bahwa pihak perusahaan awalnya berjanji akan melunasi sisa upah, tetapi hingga kini janji itu tak kunjung ditepati. “Sisa upah kami sekitar Rp 25 juta, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan. Bahkan, kami sampai dijanjikan satu unit motor Honda Beat sebagai jaminan. Tapi motor itu pun masih kredit dan bukan milik pemilik perusahaan, melainkan mandor,” keluhnya.

Lebih lanjut, Encek menegaskan bahwa para pekerja hanya ingin hak mereka dipenuhi. “Kami bekerja keras demi keluarga. Sudah hampir tiga bulan kami menunggu, tapi tak kunjung dibayar. Pekerjaan sudah selesai dan serah terima juga sudah dilakukan, jadi tidak ada alasan lagi untuk menunda pembayaran,” tegasnya.

Kontraktor Bungkam, Tak Ada Itikad Baik?

Media Penasulta.co.id telah mencoba menghubungi Agung, pihak kontraktor dari CV Berkah Abadi, melalui pesan WhatsApp untuk meminta klarifikasi. Namun, hingga beberapa kali dihubungi, ia tidak memberikan jawaban. Sikap bungkam ini semakin memperkuat dugaan bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki itikad baik untuk melunasi hak para pekerja.

Proyek pembangunan yang seharusnya membawa manfaat justru menimbulkan polemik dan merugikan banyak pihak. Kini, publik menunggu langkah tegas dari pihak terkait, baik pemerintah daerah maupun aparat penegak hukum, agar permasalahan ini segera diselesaikan. Jangan sampai proyek ini menjadi contoh buruk dalam pengelolaan dana publik!

(Sahrudin/Amin – Penasulta.co.id)

Artikel Terkait

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

1,250FansSuka
1,506PengikutMengikuti
550PelangganBerlangganan

TRENDING

Konflik Sengketa Lahan Antara Pemkot Cilegon Dengan Masyarakat Mendapat Keseriusan Menteri ATRBPN

0
CILEGON — Berdasarkan Sumber dari Aktivis Pemerhati Kebijakan Publik Aris Moenandar, Dalam keterangan tertulisnya, bahwa telah diterima Surat dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang...

Dugaan Jadi Korban Asusila, Bocah SD di Kiara Walantaka Akhirnya Mengaku: Aku Diraba dan...

0
Serang – Kasus dugaan asusila terhadap bocah perempuan berusia 12 tahun berinisial Enong (bukan nama sebenarnya) di wilayah Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, mulai...

Pelayanan Buruk! Ibu Hamil Hampir Melahirkan di Angkot karena Puskesmas Taktakan Tutup

0
Serang – Buruknya pelayanan di Puskesmas Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, kembali mencoreng dunia kesehatan. Seorang ibu hamil nyaris melahirkan di dalam angkot setelah...

Program Ketapang 2024 di Desa Kendayakan Diduga Sarat Penyimpangan, Kades Bungkam!

0
Serang - Program Ketahanan Pangan (Ketapang) Hewani di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, kini menjadi sorotan. Program yang dibiayai oleh Dana Desa...

Diduga Oknum RT dan Pegawai Dinsos Pungut Biaya Pembuatan BPJS PBI, Warga Merasa Tertipu

0
Serang – Program BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang seharusnya diberikan secara gratis kepada masyarakat kurang mampu justru diduga dijadikan ladang pungutan oleh...
- Advertisement -

Artikel Terbaru