back to top
21 C
Indonesia
Rabu, Mei 21, 2025

Buy now

Wartawan Jadi Korban Kekerasan saat Liput Peredaran Tramadol di Tanah Abang, Kebebasan Pers Terancam

Jakarta, — Kebebasan pers kembali mendapat ujian serius setelah seorang wartawan media online Teropong Rakyat, Rizky, menjadi korban kekerasan saat meliput maraknya peredaran Tramadol di Jalan K.S. Tubun, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Jumat (18/4/2025).

Insiden ini terjadi saat Rizky dan timnya tengah melakukan peliputan investigatif terkait peredaran obat keras terbatas jenis Tramadol yang dijual secara bebas di kawasan tersebut. Mereka diserang dan diintimidasi oleh sekelompok orang yang diduga terkait dengan jaringan penjualan obat ilegal tersebut. Parahnya, serangan kembali terjadi setelah Rizky melapor ke Polsek Tanah Abang.

“Kami sempat merekam aktivitas penjualan Tramadol, tapi langsung dikejar dan diintimidasi. Saat kami melapor ke Polsek, kami malah dialihkan ke unit narkoba tanpa didengar keluhan kami. Tak lama setelah keluar dari kantor polisi, kami kembali diserang hingga saya terjatuh dan mengalami luka serius, termasuk patah tulang,” ujar Rizky.

Peristiwa ini tidak hanya menjadi gambaran nyata lemahnya perlindungan terhadap jurnalis, tetapi juga mencerminkan lemahnya penegakan hukum atas peredaran obat-obatan terlarang di kawasan ibu kota.

Pimpinan redaksi Teropong Rakyat, Romli, menyatakan kekecewaannya terhadap kinerja Polsek Tanah Abang. Ia menegaskan pihaknya akan mengajukan surat pengaduan ke Propam Polda Metro Jaya.

“Kami kecewa karena wartawan kami tidak mendapat perlindungan, malah dibiarkan jadi korban. Sementara peredaran Tramadol tetap marak dan seperti dibiarkan. Harus ada evaluasi serius terhadap penegakan hukum di wilayah ini,” tegas Romli.

Sementara itu, sejumlah warga sekitar Jalan K.S. Tubun mengaku bahwa aktivitas jual beli Tramadol sudah berlangsung lama dan tampak dibiarkan begitu saja oleh aparat. “Sudah sering lihat, tapi tetap dibiarkan. Mungkin ada yang ‘main’ di belakang. Kami cuma bisa pasrah,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Kejadian ini menambah panjang daftar kasus kekerasan terhadap wartawan dan sekaligus menunjukkan lemahnya pengawasan terhadap peredaran obat keras terbatas. Tramadol, yang seharusnya hanya bisa dibeli dengan resep dokter, kerap disalahgunakan dan berpotensi memicu ketergantungan serta tindakan kriminal.

Pemerintah Kota Jakarta Pusat bersama aparat kepolisian dan Dinas Kesehatan diharapkan segera turun tangan. Selain penindakan hukum, dibutuhkan juga edukasi dan pemberdayaan masyarakat agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan obat-obatan.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa kebebasan pers adalah pilar penting dalam demokrasi yang harus dijaga, dan aparat penegak hukum tak boleh “tutup mata” terhadap berbagai bentuk pelanggaran, termasuk peredaran obat ilegal. Jika dibiarkan, kepercayaan publik terhadap institusi negara akan terus menurun.

Artikel Terkait

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

1,250FansSuka
1,506PengikutMengikuti
550PelangganBerlangganan

TRENDING

Konflik Sengketa Lahan Antara Pemkot Cilegon Dengan Masyarakat Mendapat Keseriusan Menteri ATRBPN

0
CILEGON — Berdasarkan Sumber dari Aktivis Pemerhati Kebijakan Publik Aris Moenandar, Dalam keterangan tertulisnya, bahwa telah diterima Surat dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang...

Dugaan Jadi Korban Asusila, Bocah SD di Kiara Walantaka Akhirnya Mengaku: Aku Diraba dan...

0
Serang – Kasus dugaan asusila terhadap bocah perempuan berusia 12 tahun berinisial Enong (bukan nama sebenarnya) di wilayah Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, mulai...

Pelayanan Buruk! Ibu Hamil Hampir Melahirkan di Angkot karena Puskesmas Taktakan Tutup

0
Serang – Buruknya pelayanan di Puskesmas Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, kembali mencoreng dunia kesehatan. Seorang ibu hamil nyaris melahirkan di dalam angkot setelah...

Program Ketapang 2024 di Desa Kendayakan Diduga Sarat Penyimpangan, Kades Bungkam!

0
Serang - Program Ketahanan Pangan (Ketapang) Hewani di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, kini menjadi sorotan. Program yang dibiayai oleh Dana Desa...

Tragis! Bocah SD di Walantaka Diduga Jadi Korban Asusila, Si-anak Dituduh Pelakor oleh Istri...

0
Serang – Duka mendalam menyelimuti sebuah keluarga di lingkungan Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang. Putri mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar, sebut...
- Advertisement -

Artikel Terbaru