back to top
21.9 C
Indonesia
Rabu, Mei 21, 2025

Buy now

Diduga PT Gunung Sari Utama Cemari Lingkungan dan Abai Keselamatan Karyawan

Serang – PT Gunung Sari Utama, perusahaan peternakan yang berlokasi di Desa Sukalaba, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten, kembali menuai sorotan tajam. Perusahaan yang telah beroperasi selama puluhan tahun ini diduga kuat belum mengantongi izin resmi dan baru mulai mengurus kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan untuk karyawannya.

Dugaan kelalaian ini mengundang pertanyaan besar soal komitmen perusahaan terhadap keselamatan kerja dan tanggung jawab sosial. Seolah tak peduli, perusahaan yang telah lama berdiri ini diduga abai terhadap hak dasar karyawan dan dampak lingkungan sekitar.

Saat dikonfirmasi, Agus, salah satu manajer teknis PT Gunung Sari Utama, mengakui bahwa urusan BPJS masih dalam tahap pendataan. “Iya, kalau terkait BPJS itu baru didata, sedang dalam proses. Setelah itu masuk ke admin, terus ke pusat,” ujarnya saat ditemui di ruangannya, Kamis (10/04/2025).

Namun ketika ditanya lebih lanjut soal perizinan, Agus mengaku tidak tahu-menahu. “Saya tidak tahu soal izin, karena manajer di sini ada dua. Kalau saya hanya urus ayam biar sehat dan pakannya cukup. Selebihnya saya tidak tahu,” imbuhnya.

Sikap lepas tangan ini makin menambah tanda tanya soal tata kelola dan legalitas operasional PT Gunung Sari Utama.

Sementara itu, salah satu warga yang enggan disebut namanya mengungkapkan bahwa limbah dari kandang ayam perusahaan tersebut kerap terbawa air hujan dan langsung mengalir ke sawah serta sungai. “Setahu saya, itu tidak ada amdalnya. Air hujan yang bawa limbah dari kandang langsung masuk ke kali, soalnya tidak ada tempat penampungannya,” ucap warga tersebut.

Screenshot 2025 04 11 00 04 16 89 7352322957d4404136654ef4adb64504 1
foto Sekretaris Desa Sukalaba bersama wartawan penasultan.co.id

Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya dokumentasi atau transparansi dari pihak perusahaan kepada pemerintah desa. Gufron, Sekretaris Desa Sukalaba, membenarkan bahwa hingga kini pihaknya tidak pernah menerima salinan dokumen perizinan apapun dari PT Gunung Sari Utama.

“Saya tidak tahu soal izin, karena sampai sekarang belum ada dokumen yang masuk ke desa. Yang saya tahu, ikan-ikan seperti wader itu banyak yang mati. Memang ada kompensasi untuk warga, tapi tetap saja dampaknya terasa,” tuturnya.

Ironisnya, perusahaan ini juga diduga tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang memadai. Limbah peternakan yang mencemari lingkungan sekitar telah menimbulkan keresahan warga.

Publik menanti tindakan tegas dari pemerintah dan instansi terkait. Apakah dugaan pelanggaran ini akan terus dibiarkan? Ataukah akhirnya ada langkah konkret untuk menegakkan aturan dan melindungi hak warga serta lingkungan?

(Amin/Udin)

Artikel Terkait

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

1,250FansSuka
1,506PengikutMengikuti
550PelangganBerlangganan

TRENDING

Konflik Sengketa Lahan Antara Pemkot Cilegon Dengan Masyarakat Mendapat Keseriusan Menteri ATRBPN

0
CILEGON — Berdasarkan Sumber dari Aktivis Pemerhati Kebijakan Publik Aris Moenandar, Dalam keterangan tertulisnya, bahwa telah diterima Surat dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang...

Dugaan Jadi Korban Asusila, Bocah SD di Kiara Walantaka Akhirnya Mengaku: Aku Diraba dan...

0
Serang – Kasus dugaan asusila terhadap bocah perempuan berusia 12 tahun berinisial Enong (bukan nama sebenarnya) di wilayah Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, mulai...

Pelayanan Buruk! Ibu Hamil Hampir Melahirkan di Angkot karena Puskesmas Taktakan Tutup

0
Serang – Buruknya pelayanan di Puskesmas Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, kembali mencoreng dunia kesehatan. Seorang ibu hamil nyaris melahirkan di dalam angkot setelah...

Program Ketapang 2024 di Desa Kendayakan Diduga Sarat Penyimpangan, Kades Bungkam!

0
Serang - Program Ketahanan Pangan (Ketapang) Hewani di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, kini menjadi sorotan. Program yang dibiayai oleh Dana Desa...

Tragis! Bocah SD di Walantaka Diduga Jadi Korban Asusila, Si-anak Dituduh Pelakor oleh Istri...

0
Serang – Duka mendalam menyelimuti sebuah keluarga di lingkungan Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang. Putri mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar, sebut...
- Advertisement -

Artikel Terbaru