back to top
20.2 C
Indonesia
Kamis, Mei 22, 2025

Buy now

Proyek Jalan Cibadak-Tegal Sari Diduga Sarat Kejanggalan: Anggaran Ratusan Juta, Pekerjaan Kilat Sehari!

Serang Proyek rekonstruksi jalan di wilayah Cibadak–Tegal Sari, Kota Serang, kembali menjadi sorotan. Pasalnya, proyek dengan nilai kontrak Rp199.500.000 itu disinyalir penuh kejanggalan. Salah satunya, pekerjaan yang seharusnya diselesaikan dalam waktu 60 hari kalender justru rampung hanya dalam satu hari!

Dari pantauan lapangan yang dilakukan awak media pada Senin (24/3), terlihat proses pengaspalan alias hotmix berlangsung terburu-buru dan terkesan asal jadi. Dugaan kuat mengarah pada pelaksanaan yang tidak sesuai spesifikasi teknis. Penggunaan alat pemadatan pun menjadi sorotan—bukan Tandem Roller Double Drum seperti yang seharusnya, melainkan alat seadanya yang tak mampu memadatkan agregat besar secara optimal.

“Setahu saya, kalau pakai drum satu dan ban belakang kecil seperti itu, ya hasil pemadatannya pasti kurang maksimal,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Yang lebih mencengangkan, papan informasi proyek (PIP) jelas mencantumkan waktu pelaksanaan selama 60 hari. Namun fakta di lapangan berkata lain: proyek dikerjakan hanya dalam satu hari. Hal ini memicu pertanyaan tajam—benarkah Hari Ongkos Kerja (HOK) hanya formalitas belaka? Atau ada ‘bancakan’ anggaran yang terjadi?

20250411 111024

Ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp, pengawas lapangan yang dikenal dengan sapaan Bob justru memilih bungkam. Bahkan saat ditelepon beberapa kali, tak satu pun panggilan dijawab. Sikap diam ini tentu saja memperkuat dugaan ada sesuatu yang sedang ditutupi.

Hal senada terjadi saat Kepala Seksi Bina Marga, Ofa, dimintai klarifikasi. Alih-alih memberi jawaban tegas, ia hanya menulis singkat: “Mohon maaf, lagi ralat sama inspektorat.” Sebuah alasan yang terasa mengambang, dan seakan berupaya menghindari pertanggungjawaban di ruang publik.

Sebagai informasi, proyek ini digarap oleh CV. CINTRAKTOR dan diawasi oleh konsultan PT. Citra Nusa Konsulido. Dana proyek bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang seharusnya dikelola dengan transparan dan akuntabel demi kepentingan masyarakat.

Namun, dengan realita pekerjaan yang hanya sehari dan alat berat yang tidak sesuai, publik patut bertanya—ke mana sebenarnya dana ratusan juta itu mengalir?

Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Serang hingga saat ini belum memberikan keterangan resmi. Ketika pengawasan minim, transparansi tak ada, dan pertanggungjawaban nihil—maka jangan heran bila masyarakat kehilangan kepercayaan.

Proyek ratusan juta hanya dikerjakan satu hari. Papan informasi mencantumkan 60 hari. Kualitas diragukan. Lantas, siapa yang harus bertanggung jawab?

(Sahrudin)

Artikel Terkait

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

1,250FansSuka
1,506PengikutMengikuti
550PelangganBerlangganan

TRENDING

Konflik Sengketa Lahan Antara Pemkot Cilegon Dengan Masyarakat Mendapat Keseriusan Menteri ATRBPN

0
CILEGON — Berdasarkan Sumber dari Aktivis Pemerhati Kebijakan Publik Aris Moenandar, Dalam keterangan tertulisnya, bahwa telah diterima Surat dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang...

Dugaan Jadi Korban Asusila, Bocah SD di Kiara Walantaka Akhirnya Mengaku: Aku Diraba dan...

0
Serang – Kasus dugaan asusila terhadap bocah perempuan berusia 12 tahun berinisial Enong (bukan nama sebenarnya) di wilayah Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, mulai...

Pelayanan Buruk! Ibu Hamil Hampir Melahirkan di Angkot karena Puskesmas Taktakan Tutup

0
Serang – Buruknya pelayanan di Puskesmas Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, kembali mencoreng dunia kesehatan. Seorang ibu hamil nyaris melahirkan di dalam angkot setelah...

Program Ketapang 2024 di Desa Kendayakan Diduga Sarat Penyimpangan, Kades Bungkam!

0
Serang - Program Ketahanan Pangan (Ketapang) Hewani di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, kini menjadi sorotan. Program yang dibiayai oleh Dana Desa...

Tragis! Bocah SD di Walantaka Diduga Jadi Korban Asusila, Si-anak Dituduh Pelakor oleh Istri...

0
Serang – Duka mendalam menyelimuti sebuah keluarga di lingkungan Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang. Putri mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar, sebut...
- Advertisement -

Artikel Terbaru