back to top
22.9 C
Indonesia
Selasa, April 29, 2025

Buy now

Soal Proyek Rekonstruksi Jalan Nyapah – Silebu Yang Didemo Warga, Lurah: Itu Miskomunikasi

Serang – Pemerintah Provinsi Banten, melalui Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (DPUPR) sedang menyelenggarakan proyek  Rekonstruksi Ruas Jalan Nyapah – Cilebu yang dilaksanakan oleh penyedia jasa PT. ADIKARYA PUTRA CISADANE 

 

Beberapa Waktu yang lalu sejumlah warga Nyapah berunjuk rasa, yang dilakukan didepan kantor direksi keet, PT. ADIKARYA PUTRA CISADANE yang bertempat di kelurahan Nyapah, Kecamatan Walantaka, Kota Serang – Banten pada Rabu, (08/05/2024) siang, namun menurut Kepala Kelurahan Nyapah Aminudin itu semua terjadi karena miskomunikasi, 

 

Dirinya menjelaskan bahwa persoalan surat pernyataan yang diberikan kepada sejumlah RT untuk masyarakat bukan semata-mata ingin membodohi masyarakat, akan tetapi katanya, untuk membuktikan bahwa kalau memang ada masyarakat yang lahannya terkena pembangunan jalan, itu bisa membuktikan surat-suratnya,

 

“Surat pernyataan yang diberikan kepada masyarakat Nyapah itu, untuk menunjukkan bahwa warga mana saja ini lahannya yang terkena pembangunan dan berapa meter dari badan jalan, bukan berarti saya mau membodohi masyarakat saya sendiri, karna memang sebelum pelaksanaan juga jalan tersebut sudah diukur terlebih dahulu oleh PUPR Provinsi Banten, dan kita juga sudah sosialisasi

Bahwa sebelumnya masyarakat sudah ada pemberitahuan untuk pembangunan jalan tersebut melalui RT dan RW masing-masing lingkungannya kepada masyarakat tentang adanya proyek ini”, ujarnya Minggu, (12/05/2024)

 

20240512 220442
Doc. Surat pernyataan yang diberikan kepada masyarakat 

 

Lanjut Kata Aminudin, “Kami atas nama pemerintah Kelurahan Nyapah beserta RW dan RT se-Kelurahan Nyapah, tentunya sangat mendukung dengan adanya kegiatan pembangunan jalan Nyapah-silebu ini, kemarin ada Demo dari masyarakat itu, karena miskomunikasi, sebab sebelumnya masyarakat yang Demo itu awalnya hanya ingin beraudiensi dengan pihak perusahaan, tapi ternyata melakukan aksi Demo menuntut ganti rugi lahan”, ucapnya

 

Masih Aminudin, “Kalau masyarakat menuntut ganti rugi, tentunya harus ada dasar, kalau memang ada tanah warga terkena pembangunan, berapa meter, nanti kami pemerintah Kelurahan Nyapah menyampaikan kepada Dinas terkait, ada berapa masyarakat yang tanahnya terkena pembangunan begitu, tuturnya.

 

Sementara disampaikan masyarakat Nyapah UKI mengatakan bahwa dirinya juga mendukung dengan adanya pembangunan jalan di wilayahnya, persoalan warga ibu-ibu yang ikut demo ia menduga ada yang mengajak,

 

” Oh Soal ibu-ibu ikut demo di proyek rekontruksi jalan nyapah – silebu itu kalau tidak ada yang mengajak tidak mungkin turun ke jalan, awalnya mereka (ibu-ibu -red) sudah setuju dengan adanya pembangunan jalan tersebut, berhubung ada segelintir masyarakat yang mengajak unjuk rasa, sehingga ibu ibu itu ikut turun ke jalan, sebenarnya bukan inisiatif mereka untuk demo itu,” katanya,

 

UKI juga berharap dengan adanya pembangunan jalan ini diharapkan bisa membantu kelancaran aktivitas mobilisasi masyarakat,

 

“Saya berharap dengan adanya proyek pembangunan jalan ini, bisa merubah jalan Nyapah – Silebu yang dulunya ditanami pohon pisang oleh masyarakat, dengan dibangunnya jalan ini tentunya sangat membantu masyarakat terutama saya pribadi, karna kalau jalannya bagus otomatis harga jual tanah akan semakin mahal”, tutupnya.

 

[Red/*]

Artikel Terkait

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

1,250FansSuka
1,506PengikutMengikuti
550PelangganBerlangganan

TRENDING

Konflik Sengketa Lahan Antara Pemkot Cilegon Dengan Masyarakat Mendapat Keseriusan Menteri ATRBPN

0
CILEGON — Berdasarkan Sumber dari Aktivis Pemerhati Kebijakan Publik Aris Moenandar, Dalam keterangan tertulisnya, bahwa telah diterima Surat dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang...

Dugaan Jadi Korban Asusila, Bocah SD di Kiara Walantaka Akhirnya Mengaku: Aku Diraba dan...

0
Serang – Kasus dugaan asusila terhadap bocah perempuan berusia 12 tahun berinisial Enong (bukan nama sebenarnya) di wilayah Kiara, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, mulai...

Pelayanan Buruk! Ibu Hamil Hampir Melahirkan di Angkot karena Puskesmas Taktakan Tutup

0
Serang – Buruknya pelayanan di Puskesmas Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, kembali mencoreng dunia kesehatan. Seorang ibu hamil nyaris melahirkan di dalam angkot setelah...

Program Ketapang 2024 di Desa Kendayakan Diduga Sarat Penyimpangan, Kades Bungkam!

0
Serang - Program Ketahanan Pangan (Ketapang) Hewani di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, kini menjadi sorotan. Program yang dibiayai oleh Dana Desa...

Diduga Oknum RT dan Pegawai Dinsos Pungut Biaya Pembuatan BPJS PBI, Warga Merasa Tertipu

0
Serang – Program BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang seharusnya diberikan secara gratis kepada masyarakat kurang mampu justru diduga dijadikan ladang pungutan oleh...
- Advertisement -

Artikel Terbaru